Jakarta, Gatra.com - Founder Gerakan Orde Muda, Fathul Nugroho menilai bahwa pembangunan sebuah bangsa tidak bisa dipisahkan dari peran generasi muda. Mengingat, produktivitas dan kreativitas anak muda menjadi daya ungkit besar bagi pembangunan.
Sekadar informasi, Gerakan Orde Muda melakukan roadshow ke Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta pada 5-20 Januari 2024. Di antaranya, Solo, Salatiga, Semarang, dan daerah lain di Jateng dan Yogyakarta.
"Kegiatan ini sebagai rangkaian konsolidasi nasional Gerakan Orde Muda dalam upaya membangkitkan spirit anak muda untuk turun tangan membangun bangsa di ruang-ruang pembangunan, baik bidang ekonomi, politik, dan sosial Indonesia," ujar Fathul dalam keterangan yang diterima pada Senin (22/1).
Menurut Fathul, dalam konteks demokrasi Pilpres 2024, anak muda dari kelas menengah dan terdidik, utamanya para mahasiswa akan menjadi kunci kemenangan bagi pasangan capres-cawapres yang sedang bertarung. Karena, apabila mahasiswa telah menentukan pilihan, dan bergerak, akan mampu mengajak pemilih lain dari kalangan bawah maupun atas.
"Dan Prabowo Subianto adalah satu-satunya capres yang tegas dan berani mengambil anak muda sebagai pasangannya, Gibran Rakabuming Raka," tutur Fathul.
Melalui kegiatan "Nongkrong Bareng Orde muda", Fathul berharap kegiatan ini menjadi ruang anak muda untuk memberikan pikiran-pikiran kritisnya, ide kreatif, dan partisipasinya dalam proses demokrasi. Tujuannya, sebagai jembatan untuk berperan aktif dalam membangun Indonesia ke depan. Karena anak muda yang penuh optimisme dan berperan aktif dalam demokrasi itu adalah sebuah langkah awal untuk akselerasi menuju Indonesia maju.
Ia menyebut, diskusi Orde Muda di Jateng dan Yogyakarta membedah mengenai tantangan zaman di era keterbukaan dan kemajuan teknologi digital yang sangat dinamis. Anak muda adalah harapan, dan harus terdepan dalam menghadapi dan memberikan solusi atas rintangan dan tantangan zaman yang dinamis.
Hal ini seperti kata-kata melegenda Bung Karno: Berikan aku 10 Pemuda, maka akan ku guncang Dunia.
"Kata-kata itu menggambarkan betapa besarnya peran anak muda bagi Indonesia," kata Fathul yang juga Presiden Alumni Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore Chapter Indonesia.
Terlebih, Gerakan Orde Muda juga sejalan dengan program pemerintah yang juga sudah memberikan kesempatan bagi anak muda mengembangkan dirinya. Baik itu dari segi permodalan, pelatihan, dan pendampingan usaha.
Sebagai upaya mencapai Indonesia Emas 2045, Gerakan Orde Muda akan mengambil peran maksimal bersama anak-anak muda Indonesia. Instrumennya disesuaikan dengan tren anak muda.
"Untuk berdiskusi dan turun tangan langsung dari kampus-kampus dan forum-forum diskusi di seluruh tanah air untuk menjadi lokomotif yang membawa Indonesia menjadi negara maju," katanya.