Yogyakarta, Gatra.com – Usai pertemuan tertutup hampir satu jam lebih, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan kedatangannya bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjaga adab dan memohon izin.
Pada Senin (22/1), Prabowo didampingi cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, tiba di Kantor Gubernur DIY Kepatihan pukul 11.30 WIB. Kedatangan pasangan calon ini disambut barisan relawan di sepanjang pintu masuk Kepatihan.
“Teman-teman sekalian, yang penting kami berterima kasih dapat diterima Ngarso Ndalem dalam keadaan baik. Kami memohon waktunya, dan tadi selain sowan juga melaporkan serta meminta izin memasuki daerah,” kata Prabowo usai pertemuan yang selesai pukul 12.43 WIB.
Menurutnya, pertemuan dengan Sultan ini untuk menjaga adab saat hendak masuk ke suatu tempat. "Sesuai adat, kita datang ke yang paling tua dan mohon izin," imbuh Prabowo.
Prabowo mengatakan banyak hal dibicarakan dengan Sultan dalam pertemuan ini, terutama masalah masa depan bangsa dan perkembangan teknologi.
“Beliau tadi kasih wejangan dan kami terima. Dan juga kami meminta pandangan beliau tentang beberapa hal. Intinya itu. Terima kasih, cukup, terima kasih,” tegas Prabowo tanpa membuka dialog dengan wartawan.
Gubernur DIY Sultan HB X mengatakan pertemuan bersama Prabowo-Gibran hanya ngobrol-ngobrol dan bertukar pikiran tentang berbagai masalah.
“Ngobrol macam-macam, bicara tentang hal-hal umum dalam artian tukar pikiran saja,” katanya.
Atas permohonan izin berkampanye di Yogyakarta dan soal pilpresnya, Sultan mempersilakan tim Prabowo-Gibran berkampanye dengan baik di DIY.
Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, Anton Prabu Semendawai, menyebut pertemuan Sultan dengan Prabowo ini adalah bentuk kedekatan keduanya yang dikenal sudah lama berkawan baik.
“Yang seperti dikatakan Pak Prabowo tadi, pertemuan dengan Sultan adalah sowan untuk meminta izin masuk wilayah,” terangnya.
Anton menegaskan pembicaraan Prabowo dan Sultan yang berkaitan dengan konstelasi politik merupakan hal lumrah setiap lima tahun sekali. Ia mengatakan pemilu jangan sampai memecah persatuan bangsa.
“Biarlah rakyat memilih yang terbaik. Dari silaturahmi tiga putra terbaik tadi, artinya kita harus terus menjaga agar pemilu di Yogyakarta dan se-Indonesia berjalan lancar, aman, jujur dan adil. Tidak menimbulkan adanya konflik, karena nanti susah untuk menjalaninya lagi,” tutup Anton.
Partai dan relawan paslon dua akan melaksanakan kampanye akbar di DIY pada 27 Januari. Anton mengatakan ada kemungkinan Prabowo atau Gibran akan hadir, karena Yogyakarta menjadi barometer perolehan suara nasional.