Jakarta, Gatra.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan menilai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapat panggung dan menjadi aktor utama saat Debat Pilpres keempat.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Debat Cawapres keempat di Garuda TV, Ahad (21/1). Turut hadir juga narasumber lain di antaranya Vice President of Binokular, Ridho Marpaung, Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH), Manlian Ronald, beserta narasumber lain baik di kalangan akademisi juga juru bicara dari setiap paslon.
"Dari sisi ekspresi, gaya berdebat, Gibran lebih ekspresif dan dia bisa memainkan emosi dari lawan debatnya seperti Prof Mahfud dan Cak Imin. Gibran lebih powerful dia mendapatkan panggung dan menjadi aktor utama dalam debat ini," jelas Mulyawan.
Di samping itu, Mulyawan menerangkan lebih lanjut, Gibran menyampaikan visi-misinya secara gamblang, jelas, dan to the point.
"Mas Gibran juga sangat percaya diri, menyampaikan visi-misinya dengan to the point. Program apa yang akan dilakukan seperti apa," sambung Mulyawan.
Ia mengaku tertarik dengan pakaian yang digunakan Gibran. Menurutnya dari sisi penampilan, Mantan Walikota Solo itu menggunakan simbol-simbol yang menarik perhatian generasi Z dan milenial. Sehingga menjadi perbincangan di media sosial.
"Dia menggunakan jaket simbol One Piece. Di belakangnya ada nama samsul. Jadi ini sasaran yang ingin didapatkan Mas Gibran adalah Gen Z dan milenial," ujar Mulyawan.
Berdasarkan data anime freedom, pecinta anime Naruto dan One Piece di Indonesia ini cukup tinggi. Itu artinya, Mulyawan menilai Gibran ingin mendapat simpati dan perhatian publik dari ceruk pemilih muda.
"Untuk Mas Gibran ini secara komunikasi politik, dari sisi penampilan ini cukup unik sekali berapa tampilan secara simbol semiotik itu menggunakan simbol anime Naruto dan One Piece. Hal itu menjadi penanda bahwa Mas Gibran ingin menarik perhatian Gen Z dan milenial," terang Mulyawan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Vice President of Binokular, Ridho Marpaung. Ridho menilai aspek hilirisasi mendapat respon sentimen positif dari warganet.
"Publik melihat bahwa hilirisasi akan membantu meningkatkan produktivitas dari para petani, nelayan, penambang lokal khususnya. Dan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, pemberitaan positifnya Cawapres 02 cukup tinggi," katanya.
Ridho menyoroti kritik yang dilontarkan cawapres lain seperti 01 dan 03. Pasalnya publik menyoroti kritik mereka masih berada di dalam bagian pemerintahan.
"Jadi ketika mengkritisi kinerja pemerintah sekarang, beliau-beliau ini khususnya masing-masing tim masih menjadi bagian di pemerintahan," jelasnya.
"Linimasa menyoroti hal ini mereka menyoroti ini karena masih ada di kubu 02 yang dianggap menjadi afiliasi dengan Pak Jokowi," papar Ridho.
Selain itu, dari sisi substansi, Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH), Manlian Ronald mengatakan bahwa Cawapres 02 juga menekankan bagaimana implementasi pembangunan yang berkelanjutan dengan tegas dan tidak main-main.
Menurut Ronald pemaparan Gibran berorientasi pada proses berkelanjutan. Melanjutkan dan memastikan bagaimana segala sesuatunya itu tidak terputus.
"Kita kenal sekali dan kuat sekali dengan statement paslon 02 mengenai hilirisasi tapi pembangunan berkelanjutan adalah satu proses dari hulu sampai hilir," ujarnya.
"Senang hari ini kuat di hilir. Tapi berbicara hulu apa itu. Bahwa bagaimana pemerintah dengan kebijakan undang-undang yang ada, bagaimana kedaulatan pemerintah implementasi kebijakan, dan juga melibatkan masyarakat. Dan proses implementasinya benar-benar dikontrol," ucap Ronald.