Gaza, Gatra.com - Puluhan warga tewas dan terluka akibat pemboman terus menerus Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza, terkonsentrasi di kota Gaza dan Khan Yunis, pada Minggu (21/1).
Wafa Palestina melaporkan, saksi mata mendengar suara ledakan besar di wilayah selatan Jabalia, utara Jalur Gaza, bertepatan dengan artileri pendudukan yang menargetkan beberapa wilayah di Jabalia al-Balad.
Tiga warga Palestina tewas dalam penargetan sebuah mobil sipil di Pasar Yarmouk di Kota Gaza.
Sejumlah warga sipil juga tewas dalam pemboman sebuah apartemen di lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza.
Sumber-sumber medis mengatakan bahwa pasukan pendudukan mencegah ambulans mencapai daerah yang dibom di Kota Gaza dan bagian utaranya, dan menargetkan siapa saja yang mendekati daerah tersebut, terutama di lingkungan Sheikh Radwan dan Al-Nasr dan lainnya.
Dua warga tewas dalam pemboman Israel yang menargetkan kawasan Al-Hakar di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Pasukan pendudukan terus melancarkan serangan dan menghancurkan rumah-rumah di kota Khan Yunis, serta wilayah utara dan timur, khususnya di Al-Qarara dan Abasan, dengan kepulan asap membubung di kota tersebut.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur pendudukan melancarkan serangan terus-menerus di kota Khan Yunis, yang menyebabkan pembunuhan dan cederanya sejumlah warga sipil, bersamaan dengan pasukan pendudukan yang menembakkan bom asap dan peluru artileri di daerah lingkungan Al-Manara, tenggara Khan Yunis.
Pesawat pendudukan mengebom sebuah rumah di belakang Masjid Al-Albani di sekitar lingkungan Austria, sebelah barat Khan Yunis.
Jurnalis Karam Ahmed Abu Ajiram, 25 tahun, seorang jurnalis lepas, tewas akibat pemboman Israel terhadap rumahnya di kawasan Abasan Al-Kabira, sebelah timur Khan Yunis.
Jumlah korban jiwa yang tidak terhitung banyaknya, jumlah warga Palestina yang tewas sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober telah meningkat menjadi sekitar 25.105 orang.
Sementara 62.681 orang terluka, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Ribuan orang masih berada di bawah reruntuhan dan berada di jalan raya dan tidak dapat dijangkau.