Jakarta, Gatra.com - Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad H Wibowo mengatakan bahwa industrialisasi, hilirisasi, dan mitigasi perubahan iklim merupakan bagian integral dari strategi Prabowo-Gibran.
Menurutnya, hilirisasi industri harus dikaitkan dengan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT). Lantaran, hilirisasi bisa dipastikan akan meningkatkan kebutuhan energi dalam negeri.
"Ini bagian dari integrasi strategi. Jika sumber energi nanti dari EBT mencukupi, sumber daya fosil bisa dialihkan menjadi bahan baku industri lanjutkan seperti Petrokimia," jelasnya dalam acara Talkshow "Masa Depan Hilirisasi Minerba" yang digelar Gatra Media Group di Jakarta, Sabtu (20/1).
Ia menyebut, hilirisasi sumber daya alam yang dapat diperbaharui akan dilakukan dengan syarat memenuhi tiga pilar keberlanjutan, lestari sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Sedangkan untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, hilirisasi dijalankan dengan target peningkatan nilai tambah maksimal. Surplus dari hilirisasi ini, akan diinvestasikan kepada sektor peningkatan SDM (pendidikan dan kesehatan). Selain itu juga, investasi dilakukan pada penelitian dan pengembangan (R&D) untuk penemuan dan penguasaan inovasi dan teknologi baru.
"Karena yang non renewable mau tidak mau akan habis. Supaya kita tidak kehilangan sumber, maka harus diinvestasikan," jelasnya.
Dalam visi-misinya, Prabowo-Gibran menyebutkan bahwa akan melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Program pertama dalam visi-misi ini ialah mengembangkan hilirisasi untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 ini akan melakukan pendalaman hilirisasi dan industrialisasi dalam pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kemudian, membangun infrastruktur secara berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.
Selanjutnya, pembangunan kembali industri rakyat, dasar, dan strategis nasional yang mampu memproduksi barang-barang modal untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri. Meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk industri-industri komoditas yang mendorong hilirisasi.
Kemudian, melanjutkan program industrialisasi dan hilirisasi di berbagai sektor melalui pembangunan pabrik, smelter, dan lainnya. Mengembangkan program-program pembiayaan inovatif (innovative financing) untuk menarik investasi ke dalam negeri sebagai bagian dari program industrialisasi dan hilirisasi.
Program kedua yakni melanjutkan infrastruktur penunjang hilirisasi dan industrialisasi. Dalam program ini disebutkan bahwa Prabowo-Gibran akan mengembangkan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung serta mendukung akses ke kawasan ekonomi dan simpul transportasi. Kemudian, mengembangkan konektivitas kereta api pada koridor logistik untuk angkutan barang.
Selanjutnya, mendorong standarisasi infrastruktur dan fasilitas di seluruh pelabuhan dan bandara yang menjadi simpul utama. Membangun pelabuhan gerbang ekspor-impor serta pusat alih muatan (transhipment hub) internasional, terutama pada pelabuhan-pelabuhan dengan pangsa angkutan ekspor-impor yang signifikan.