Purworejo, Gatra.com - Pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah mengirimkan 3 nama yang akan memperebutkan rekomendasi sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Purworejo periode 2024-2029. Ketiga nama itu disebut sebagai kader paling potensial yang akan bertarung dalam Pilkada serentak tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Partai Golkar hampir selalu memenangi Pemilihan Bupati Purworejo sejak Pilkada terbuka. Saat ini, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo, Yuli Hastuti, menjabat sebagai Bupati Purworejo.
"Yang diajukan untuk mendapat rekomendasi maju dalam Pilbup ada tiga nama, yaitu Yuli Hastuti, Heru Kusumo dan saya, Imam Teguh Purnomo," kata Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Partai Golkar (AMPG) Jawa Tengah, Imam Teguh Purnomo, usa acara Rakor Pimpinan Desa (Pimdes) Partai Golkar Kabupaten Purworejo di Ganeca Convention Hall, Jumat (19/1/2024).
Tentunya, lanjut dia, nanti DPP Partai Golkar akan mengadakan survei untuk menilai kesiapan calon. "Hasil survei [elektabilitas] baik atau tidak, tanggung jawab saat Pileg dan Pilpres bagaimana, tentunya ada penilaiannya," ujar dia.
Iim, demikian Imam Teguh Purnomo karib disapa, menambahkan, ketiga nama yang diajukan kepada DPP Partai Golkar dibebani untuk memenangkan Partai Golkar dan Paslon Nomor 2 Prabowo-Gibran di Kabupaten Purworejo.
"Saat ini, Partai Golkar inginnya bupati bukan wakil tapi menunggu hasil Pileg dulu," kata Iim yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng ini.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo, Yuli Hastuti, pun membenarkan bahwa namanya masuk dalam daftar yang akan dimintakan rekomendadi sebagai balon bupati.
"Saat ini kami masih konsentrasi menghadapi Pileg tanggal 14 Februari mendatang. Target minimal 9 kursi supaya bisa mengusung pasangan bupati/wakil bupati sendiri tanpa koalisi. Pada Pemilu 2019 lalu, kami memperoleh 8 kursi di DPRD Kabupaten Purworejo," kata Yuli yang menjadi bupati perempuan pertama di Purworejo ini.
Ia menjelaskan, DPP Partai Golkar memang menganjurkan agar mengajukan balon bupati lebih dari satu nama. "Siapa pun kelak yang akan mendapat rekom harus siap," tegas Yuli Hastuti.