Yerusalem, Gatra.com - Hanya 15.000 jamaah yang dapat melaksanakan shalat Jumat hari ini di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki, karena pembatasan besar-besaran pendudukan Israel terhadap masuknya jamaah ke tempat suci tersebut.
Kepada Departemen Wakaf Islam mengatakan dikutip Wafa Palestina, Jumat (19/1).
Departemen Wakaf Islam, otoritas yang dikelola Yordania yang bertanggung jawab atas situs suci tersebut, melaporkan bahwa ribuan jamaah dilarang mencapai Masjid Al-Aqsa, sebagai akibat dari tindakan sewenang-wenang Israel.
Wakaf menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel mendirikan pos pemeriksaan militer di sekitar Kota Tua Yerusalem, di mana mereka menghentikan jamaah, melakukan penggeledahan, dan melarang banyak dari mereka memasuki Kota Tua, sehingga mencegah akses ke Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat.
Banyak jamaah yang melaksanakan salat Jumat di luar kompleks masjid setelah tidak diberi akses ke tempat suci tersebut.
Pasukan pendudukan Israel juga menekan jurnalis dan memaksa mereka pindah dari lingkungan Wadi al-Joz di Yerusalem. Selain itu, kendaraan air sigung dipanggil oleh polisi Israel untuk membubarkan jamaah di lingkungan tersebut.
Tindakan pembatasan yang diberlakukan oleh pendudukan Israel terus membatasi akses ke tempat suci tersebut, dan mengekang kebebasan bergerak warga Palestina di Yerusalem, sehingga memicu ketegangan di wilayah tersebut.
Masjid Al-Aqsa merupakan tempat ibadah tersuci ketiga bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah di Arab Saudi.