Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi subsidi listrik pada 2023 mencapai Rp67,42 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dibanding dengan target yang telah ditentukan yang sebesar Rp70,49 triliun.
“Dari target sekitar Rp70,49 triliun, direalisasikan hampir Rp67 triliun. Bulan Desember lalu sudah ada pembayaran sekitar Rp64 triliun, ini untuk subsidi," Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu pada saat konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan tahun 2023 di Jakarta, Kamis (18/1).
Artinya, realisasi subsidi listik pada 2023 telah mencapai 66.854,54 GWh, atau lebih rendah dibanding dengan target 2023 yang tercatat sebesar 73.608,75 GWh.
Di sisi lain, ESDM juga mencatat bahwa, jumlah pelanggan listrik terjadi peningkatan, dari target yang dibidik sebesar 83,2 juta pelanggan, realisasinya mencapai 88,4 juta pelanggan, atau 7% melebihi target. Sedangkan untuk konsumsi listrik dari target 1.336 kWh/Kapita, realisasinya naik tipis di angka 1.337 kWh/Kapita.
Sementara itu, pada bidang teknik, lingkungan, dan investasi ketenagalistrikan, selama tahun 2023, susut jaringan berhasil mencapai 8,74% dari target 8,78% atau mencapai 100,4%, karena semakin kecil susut jaringan makan semakin baik.
Kemudian, disusul adanya penurunan emisi CO2 sebesar 15,32 juta ton CO2, dari target yang dicanangkan sebesar 5,91 juta ton CO2, atau mencapai 259% dari target.
Dalam pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor ketenagalistrikan, mencapai 110% dari target, dimana realisasi TW III tahun 2023 mencapai 39,57% dari target 36%. Sedangkan untuk investasi sektor ketenagalistrikan mencapai USD5,75 miliar dari target USD6,64 miliar, atau mencapai 87% dari target.