Washington, D.C, Gatra.com - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa sebuah kapal yang dimiliki dan dioperasikan Amerika terkena serangan yang diluncurkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman pada hari Rabu.
“Kapal itu tidak berbendera AS. Setelah sempat ditabrak, kapal melanjutkan perjalanannya,” kata pejabat tersebut, dikutip Al-arabiya, Rabu (17/1).
Kelompok Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan bahwa sebuah kapal menjadi sasaran dan terbakar setelah dihantam oleh Sistem Udara Tanpa Awak di tenggara Aden Yaman. Pejabat AS membenarkan bahwa kapal dalam laporan itu adalah milik Amerika.
Houthi mengaku telah menyerang Genco Picardy di Teluk Aden, dengan beberapa rudal.
Komando Pusat AS mengatakan serangan satu arah UAS diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, dan menghantam M/V Genco Picardy di Teluk Aden.
“Tidak ada korban luka namun beberapa kerusakan dilaporkan. M/V Genco Picardy layak berlayar dan terus berjalan,” kata CENTCOM.
Serangan pada hari Rabu ini adalah yang terbaru dari serangkaian operasi Houthi yang menargetkan kapal komersial AS dan internasional serta kapal perang Amerika, di wilayah tersebut atas apa yang dikatakan sebagai respons terhadap perang Gaza.
Washington pada hari Rabu mengingkari keputusan sebelumnya untuk mencabut sebutan teroris Houthi, yang merupakan salah satu langkah kebijakan luar negeri pertama yang diambil oleh pemerintahan Biden setelah menjabat.
Kelompok Houthi yang didukung Iran berjanji untuk terus melanjutkan serangannya dan mengatakan langkah untuk memasukkan mereka kembali ke daftar Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT), tidak akan berdampak pada mereka.
Pekan lalu, AS melancarkan serangan udara pertamanya terhadap kelompok Houthi di Yaman setelah berulang kali memperingatkan kelompok tersebut untuk berhenti menyerang kapal-kapal yang transit melalui Laut Merah. Kelompok Houthi mengklaim bahwa semua target mereka adalah kapal yang ditujukan untuk Israel.