Batang, Gatra.com - Puluhan sopir truk “menghadang” Ganjar Pranowo saat melintas di Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Rabu (17/1). Mereka mendukung Capres Nomor Urut 3 itu untuk memberantas pungutan liar (Pungli) di jalanan seluruh Indonesia.
Ada lebih dari 40 truk terparkir di Terminal Limpung. Di bak truk tergambar wajah Ganjar dengan berbagai kalimat, salah satunya adalah “menyambut kedatangan Ganjar Pranowo”.
Ternyata, para sopir truk tahu bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan melakukan safari di wilayah Batang. Sehingga mereka memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan terima kasih dan dukungan kepada Ganjar untuk berantas pungli di jalanan.
Bukan tanpa sebab, para sopir truk telah menobatkan Ganjar sebagai Bapak Truk Nusantara, karena telah melenyapkan praktik pungli di awal menjabat Gubernur 2014 lalu. Saat itu, Ganjar marah-marah di Jembatan Timbang Subah, Batang karena menemukan “amplop liar” di laci petugas. Dari peristiwa itu, jalanan Jawa Tengah bebas dari pungli bagi sopir truk.
"Kami sengaja kumpul di sini untuk menghormati Pak Ganjar karena ada kegiatan di Batang," kata Irul Eksplor, salah satu sopir truk.
Irul mengaku bahwa Ganjar telah menjadi Bapak Truk Nusantara, sehingga para sopir mendukung Ganjar untuk memberantas pungli di jalan seluruh Indonesia.
"Sekarang di Jawa Tengah aman dan kami meminta Pak Ganjar juga bisa berantas pungli di daerah lain di Indonesia," pintanya.
Amirin, sopir yang lain menambahkan bahwa hanya Jawa Tengah yang bersih dari pungli dan aman bagi sopir, namun tidak di daerah lain.
"Di luar Jawa Tengah masih ada. Tiap titik kita diminta minimal Rp50 ribu. Kalau sekali berangkat biasanya kita siapkan Rp600 ribu," ungkapnya.
Menurutnya, itu sangat memberatkan sopir. Jadi, ke depan bukan hanya Jawa Tengah, tapi Ganjar diminta untuk tegas di daerah-daerah lain.
"Kami dukung Pak Ganjar berantas pungli di jalanan di semua daerah," tegasnya.
Sementara, Jamaludin, sopir truk lainnya meminta Ganjar juga memberikan jaminan kepada sopir truk yang diancam dipecat perusahaan karena taat aturan tonase.
"Biasanya ada perusahaan yang memaksa sopir untuk membawa muatan melebihi tonase, kalau sopir menolak diancam akan diganti yang lain. Itu kita minta ada jaminan buat kami," katanya.
Menanggapi itu, Ganjar sangat berterimakasih kepada para sopir truk yang hingga saat ini masih menjalin hubungan baik dengannya.
"Sejak kejadian marah-marah di Subah itu akhirnya pungli tidak ada lagi. Dan mereka minta ini juga bisa dilakukan di semua daerah," ujarnya.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu juga ingin mengkaji regulasi berkait kendaraan bermuatan.
"Regulasi perlu dikaji lagi karena teknologi semakin canggih termasuk pada kendaraan truk. Begitu juga soal kekuatan jalan yang dilintasi. Dan soal jaminan agar sopir bisa nyaman bekerja sesuai aturan. Sehingga itu baik untuk keselamatan sopir dan yang lain," jelasnya.