Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa, ketahanan perbankan Indonesia masih tetap kuat. Hal tersebut tercermin dari Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,86% pada November 2023.
“Hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko ketidakpastian ke depan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Januari 2024, pada Rabu (17/1).
Menurutnya, likuiditas perbankan juga terjaga, hal itu sejalan dengan masih tingginya penempatan perbankan pada surat berharga yang tergolong likuid dan implementasi KLM. Kapasitas likuiditas perbankan (lending capacity) juga didukung oleh penguatan strategi operasi moneter yang pro-market melalui antara lain, perdagangan SRBI di pasar sekunder, yang memberikan fleksibilitas bank dalam mengelola likuiditas.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah, sebesar 2,19% (bruto) dan 0,75% (neto). Secara keseluruhan, ketahanan perbankan yang kuat tersebut didukung oleh kemampuan bayar korporasi dan rumah tangga yang tetap baik.
“Sejalan dengan kinerja korporasi dan ekspektasi penghasilan rumah tangga yang terus membaik,” jelasnya.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko tersebut yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” katanya.