Washington, D.C, Gatra.com - Militer Amerika mengatakan bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah rudal jelajah yang ditembakkan ke kapal perang Amerika dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, pada hari Minggu (14/1).
Serangan tersebut tampaknya merupakan yang pertama terhadap kapal perusak AS di tengah meningkatnya jumlah serangan rudal dan drone, atau upaya serangan oleh kelompok Houthi, terhadap kapal yang mereka anggap terkait dengan Israel di jalur perdagangan utama Laut Merah.
“Pada tanggal 14 Januari sekitar pukul 16:45 (waktu Sanaa) sebuah rudal jelajah anti-kapal ditembakkan dari wilayah militan Houthi yang didukung Iran di Yaman menuju USS Laboon (DDG 58), yang beroperasi di Laut Merah Selatan,” kata Komando Pusat Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Senin (15/1).
“Rudal tersebut ditembak jatuh di sekitar pantai Hodeida oleh pesawat tempur AS,” menurut CENTCOM.
“Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan.”
Kelompok Houthi mengatakan mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap Gaza , di mana Israel melancarkan serangan kejam terhadap 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut, sebagai pembalasan atas serangan lintas perbatasan Hamas lebih dari tiga bulan lalu.
Sebelumnya Amerika Serikat membantah laporan Houthi Yaman bahwa mereka melancarkan serangan baru pada hari Minggu, terhadap sasaran Houthi di Yaman.
Media Houthi mengatakan serangan AS dan Inggris telah menghantam Hodeida yang dikuasai Houthi, namun seorang pejabat pertahanan AS yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya mengatakan, “Tidak ada serangan AS atau koalisi yang terjadi hari ini.”
Pasukan AS dan Inggris pada hari Jumat mengatakan mereka menyerang sejumlah sasaran Houthi di seluruh Yaman, meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel dengan militan Hamas Palestina dapat melanda wilayah tersebut.
Jumat malam, militer AS mengatakan pihaknya telah melakukan serangan “lanjutan” terhadap situs radar Houthi, menyusul serangan awal pada Jumat pagi terhadap fasilitas militer kelompok tersebut.
Sekitar 12 persen perdagangan dunia biasanya melewati Selat Bab al-Mandeb, pintu masuk Laut Merah antara barat daya Yaman dan Djibouti, namun serangan Houthi telah mempengaruhi arus perdagangan.
Washington bulan lalu mengumumkan inisiatif keamanan maritim, Operation Prosperity Guardian, untuk melindungi lalu lintas maritim di wilayah tersebut. Namun kelompok Houthi terus melakukan serangan meski telah mendapat beberapa peringatan.