Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia per Desember 2023 mencapai US$19,11 miliar, atau turun sebesar 2,45% dibandingkan November 2023.
“Ini melanjutkan tren penurunan secara tahunan yang telah terjadi selama enam bulan berturut-turut,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers Eskpor-Impor Desember 2023, Senin (15/1).
Pudji merinci, impor migas per Desember 2023 tercatat senilai US$3,37 miliar, turun sebesar 3,33% dibandingkan November 2023. Sedangkan, Impor nonmigas per Desember 2023 tercatat senilai US$15,74 miliar, turun 2,26% dibandingkan November 2023.
Adapun, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$252,1 juta atau turun sebesar 11,42%. Sementara peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral US$248,3 juta yang naik sebesar 89,80%.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2023 adalah Tiongkok US$62,18 miliar atau sebesar 33,42%, Jepang US$16,44 miliar atau 8,84%, dan Thailand US$10,14 miliar sebesar 5,45%. Impor nonmigas dari ASEAN US$31,05 miliar atau 16,69 % dan Uni Eropa US$14,02 miliar sebesar 7,53%.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Desember 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$2.828,9 juta atau 7,78% dan barang konsumsi US$1.714,1 juta atau 8,64%. Sementara impor bahan baku/penolong turun US$20.104,4 juta atau 11,09%.