Sarolangun, Gatra.com - Banjir di Kecamatan Pauh, Sarolangun, Jambi, terus naik karena limpahan air dari wilayah hulu belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Pantauan di lapangan, saat ini desa sepajang jalan lintas Sarolangun-Jambi terus terendam, mulai dari Desa Karang Mendapo, Batu Ampar hingga Kelurahan Pauh.
Berbagai posko tanggap darurat dan dapur umum didirikan secara mandiri oleh warga sekitar karena belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Hal ini terlihat di sepanjang jalan Desa Karang Mendapo dan Batu Ampar.
"Ya, ini kami sudah bangun dapur umum dan tenda-tenda darurat untuk mengatasi berbagai kebutuhan bagi warga terdampak," kata Kepala Desa Batu Ampar, Sri Damayanti, Minggu sore (14/1/2023).
Desa di sepanjang jalan lintas Sarolangun menuju Kota Jambi di Kecamatan Pauh juga terendam. Kendaraan roda dua tidak bisa melintas dan harus dinaikkan ke mobil truck yang disediakan oleh warga sekitar, tepatnya di jalan lintas Desa Karang Mendapo.
"Untuk di desa kami saat ini sudah 200 lebih rumah yang terendam, termasuk rumah saya," kata Kepala Desa Karang Mendapo, Deni Wahyudi.
Sementara itu, Camat Pauh, Jupri, mengatakan, saat ini setidaknya sudah ribuan rumah terdampak banjir. Kendara roda dua yang akan melintas harus dinaikkan ke mobil truck dan mobil jenis sedan sebaiknya jangan melintas karena rawan mogok jika memaksa lewat.
Jupri mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala desa, data desa dan jumlah KK yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Pauh yakni:
1. Desa Pangedaran 242 KK
2. Desa Karang Mendapo 200 KK
3. Desa Batu Ampar 83 KK
4. Desa Batu Kucing 60 KK
5. Kelurahan Pauh 144 KK
6. Desa Pangkal Bulian 85 KK
"Masih ada tambahan di RT 14, 6 rumah. Jadi 150 KK serta susulan 50 KK lagi karena saat ini air naik terus. Intinya sudah nyaris ribuan rumah yang terendam banjir," ujarnya.