Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Adian Husaini mengingatkan pentingnya menjaga sejarah perjuangan Dewan Dakwah yang dirintis dan dikembangkan oleh pendirinya, Dr. Mohammad Natsir. “Perjuangan Pak Natsir hendaknya terus dilanjutkan oleh para dai di seluruh wilayah Idonesia,” katanya.
Adian menyatakan hal tersebut dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Kantor Pusat DDII di Kramat Raya 45, Jakarta Pusat,12 – 14 Januari 2024. Sebanyak 130 peserta dari 27 daerah hadir mengikuti Rakornas, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.
Selain itu, Adian mengapresiasi para pengurus Dewan Dakwah di daerah yang tak kenal lelah terus mengembangkan dakwah tanpa menggantungkan permintaan dana dari Pusat. “Keikhlasan ini mohon dijaga bersama,” ujar Adian, yang mendapat amanah memimpin DDII sejak 2020. Adian Husaini juga berharap bimbingan dari para ulama dan senior DDII yang selama ini terus mengawal dan memberikan arahan kepada pengurus pusat DDII.
Ketua Umum DDII juga menyampaikan perkembangan dakwah yang menggembirakan terjadi di berbagai daerah. Salah satunya adalah di Ngawi, Jawa Timur. Setelah 30 tahun Dewan Dakwah absen di kabupaten ini, kepengurusan Dewan Dakwah Kabupaten Ngawi akhirnya terbentuk dan resmi dilantik oleh Bupati Ngawi di awal Januari ini.
Acara pembukaan Rakornas DDII 2024 ditandai pula dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara DDII dan Bank Muamalat Indonesia (BMI). Head of SME & Commercial Banking, BMI, Muhammad Fachry Maulana, berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman ini BMI dapat mendukung visi DDII dalam pengelolaan organisasi maupun kegiatan dakwah secara nasional. Nota kesepahaman tersebut mencakup pengelolaan anggaran dan dana, pemanfaatan akun virtual, serta peningkatan edukasi literasi keuangan syariah.
Rakornas tahun ini mengambil tema “Memperkuat Sinergi untuk Meneguhkan Jati Diri Dewan Dakwah sebagai Lembaga Dakwah dan Pendidikan”. Peserta akan mendiskusikan, antara lain, garis-garis besar program kerja Dewan Dakwah 2024, penguatan langkah dakwah lembaga di daerah dan tingkat nasional, serta pendidikan dan kaderisasi dai.
Rakornas juga membahas soal khittah dakwah dan garis perjuangan DDII, optimalisasi sumber-sumber dana dakwah, oemberdayaan ZISWAF, hingga perkembangan politik ekonomi pembangunan pasca pilpres 2024.