Jakarta,Gatra.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku sangat terbuka dengan pasangan calon (paslon) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar setelah mereka tertangkap kamera bersalaman dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dalam agenda debat ketiga yang lalu.
“Ya tentu saja, kami sangat welcome apa yang disampaikan Mbak Puan dengan salaman dengan Pak Anies,” ucap Hasto Kristiyanto usai acara deklarasi dukungan Perkumpulan Ulama Dan Kiai Kampung (Ful Kipung) DKI Jakarta kepada Ganjar-Mahfud di Restoran Bebek Dower, Cilandak, Jakarta, Jumat (12/1).
Namun, Hasto enggan mengaitkan keterbukaan yang dimaksud menyangkut peluang bersatunya kubu 01 dan 03 dalam Pilpres 2024 putaran kedua atau bukan. Hasto justru membandingkan perbedaan sikap Anies-Muhaimin dengan kubu 02, terutama dengan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
“Ini menunjukkan hal yang kontradiktif dengan Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Pak Anies,” kata Hasto lagi.
Hasto berpendapat, sikap Prabowo usai debat juga tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin.
“Bahkan, bagi Pak Prabowo debat belum selesai, maka kemudian, dia mengatakan goblok tolol, itu yang seharusnya tidak boleh disampaikan oleh pemimpin,” lanjutnya.
Hasto mengatakan, seharusnya kata-kata yang diucapkan oleh seorang pemimpin adalah ujaran-ujaran yang membangun harapan dan menggelorakan semangat juang, bukan makian.
Diketahui beberapa hari setelah debat ketiga dilaksanakan, Prabowo Subianto sempat menyinggung orang yang menyindir jumlah tanah yang dimilikinya sebagai orang yang tolol. Ucapan ini disampaikan Prabowo ketika sedang berkampanye di Pekanbaru, Riau, Selasa (9/1) lalu.