Sleman, Gatra.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada seluruh masyarakat yang dinilai tidak mampu. Bansos bukan diperuntukkan bagi satu kelompok atau bentuk dukungan salah satu pasangan calon presiden di pemilihan tahun ini.
Pernyataan ini ditegaskan Ma'ruf Amin usai meninjau pelaksanaan beberapa program pemberian bantuan pemerintah di Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (9/1) siang.
“Saya kira bansos tidak diperuntukkan untuk satu kelompok. Bantuan pemerintah kepada seluruh masyarakat. Itu programnya. Saya tidak melihat atau belum mendengar laporan bansos milik itu,” katanya.
Sebagai program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi, bansos diberikan tanpa harus memilih salah satu capres. Wapres memastikan berbagai program bansos sudah disalurkan jauh-jauh hari sebelum pemilu dan sampai sekarang masih diberikan.
Di Prambanan, Wapres meninjau pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Program Pejuang Ekonomi Nusantara (PENA), Program Keluarga Harapan (PKH) Graduasi Pendampingan dan Stimulan Modal Usaha, serta Program Kredit Usaha Bersama Pendampingan dan Stimulan Modal Usaha.
“Pemerintah tidak hanya memberikan bansos untuk perlindungan sosial saja, tetapi juga dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan. Saya tadi melihat ada keluarga yang dulunya berpenghasilan Rp300 ribu sebulan menjadi satu juta,” jelasnya.
Dengan kehadiran bansos, menurut Ma'ruf Amin, pemerintah ingin usaha kecil menengah (UKM) bisa naik kelas dan anak-anak terhindar stunting. Pemerintah juga terus mendorong pengembangan perekonomian dalam rangka pengentasan kemiskinan.
“Ada dua hal (terkait) masalah kemiskinan yang direspons pemerintah melalui dua program pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan ekonominya. Saya kira itu hal yang telah dilakukan, mudah-mudahan ke depan bisa dikembangkan,” tegasnya.
Dengan hadirnya bansos, kelompok masyarakat yang tidak mampu bisa terbantu kehidupannya. Adapun pada mereka yang masih bisa diberdayakan, pemberian bansos sebagai upaya pemberdayaan.
“Makin lama, kita harapkan (warga tak mampu penerima bansos) makin sedikit. Makin banyak pemberdayaan,” tuturnya.