Home Politik Peneliti Senior Imparsial Sebut Komentar Jokowi Soal Debat Capres Dinilai Berpihak ke Prabowo

Peneliti Senior Imparsial Sebut Komentar Jokowi Soal Debat Capres Dinilai Berpihak ke Prabowo

Jakarta, Gatra.com- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengomentari soal debat calon presiden (Capres) ketiga pada (7/1). Komentar Jokowi dinilai berpihak ke calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto.

Peneliti senior dari Imparsial sekaligus Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf menyampaikan ini selaku pembicara dalam diskusi dengan tajuk “Pasca Debat Capres Ketiga” yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (9/1).

“Itu statement Pak Jokowi Presiden justru menunjukkan bagaimana jelas presiden tidak netral dan berpihak kepada 02 untuk pemenangan 02, menurut saya,” kata Al Araf dalam paparannya.

Al Araf lantaran menyinggung soal debat pada Pilpres tahun 2019. Menurut dia, Jokowi ketika masih menjadi capres juga banyak menyindir Prabowo selaku lawan kala itu.

Padahal, menurut Al Araf, dalam debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1) malam berisi substansi soal pertahanan.

“Presidennya sendiri Pak Jokowi (menyebut) wah debat kemarin terlalu sensitif enggak substansi, apa Namanya, menyindir pribadi,” ucap Al Araf.

“Lah waktu Jokowi 2019 apa enggak nyindir? nyindir yang mana sih? Pak Jokowi ngomong soal tanahnya Pak Prabowo. Nyidir juga bahwa dia (bilang) ‘saya ini kandidat presiden yang bebas dari kekerasan’,” tambah Al Araf.

Menurut dia, seharusnya Jokowi selaku Presiden RI tidak perlu memberikan komentar apa pun soal proses debat pilpres.

“Ngapain presiden ngomentarin debat kemarin malem, enggak ada gunanya. Karena KO akhirnya ngomongnya begitu, menurut saya, gitu loh. Harusnya diem aja presiden ngapain ngomentarin debat kemarin,” tutur dia.

Diketahui, debat ketiga Pilpres 2023 pada Minggu malam diikuti oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan; capres nomor urut 2 Prabowo Subianto; dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Debat capres kedua itu digelar di Istora Senayan, Jakarta dengan mengusung pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Dalam debat memang beberapa kali ada adu argumen antar capres mengenai visi-misi terkait tema yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengatakan, pelaksanaan debat ketiga Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada Minggu kemarin lusa kurang menampilkan substansi dan visi para capres.

Jokowi juga menyoroti soal saling serang antar capres dalam debat tersebut.

"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1).

"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," katanya lagi.

Oleh karena itu, menurut Presiden, kemungkinan ada banyak orang kecewa dengan jalannya debat capres pada Minggu malam.

Presiden Jokowi kemudian meminta agar debat pilpres selanjutnya diformat dengan lebih baik lagi.

"Ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," ujar Jokowi.

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," katanya lagi menegaskan.

160