Jakarta, Gatra.com – Wakil Komandan Tim Pemilih Pemula, Osco Olfriady Letunggamu, berpendapat bahwa tidak semua yang bekas itu jelek. Ia menyampaikan pandangan tersebut terkait rencana pembelian pesawat berkas yang disoal dalam Debat Capres pada Ahad malam (7/1).
Osco di Jakarta, Senin (8/1), menjelaskan, dalam dunia teknologi, mesin termasuk pesawat tempur mempunyai umur produktivitas sehingga itu akan menjadi barometer harga dan umur kedaluarsa pemakaiannya.
“Artinya, setelah kedaluarsa bukan berarti langsung dibuang. Alat militer bukan makanan yang setelah tanggal kedaluarsa tidak bisa dikonsumsi,” ujarnya.
Menurutnya, jawaban dan penjelasan mengenai pesawat tempur bekas dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, sangat tepat dan benar dalam debat capres tersebut. Terlebih, semua partai pegusung paslon lain juga mendukung pembelian alutista bekas.
Mantan ketua umum (Ketum) Perhimpunan Alumni Jerman tersebut lebih lanjut menyampaikan, pembelian alutista bekas adalah tepat karena tidak perlu menunggu lama masa produksi.
Ia mengungkapkan, sesuai pengalaman bekerja di Industri Penerbangan Airbus GmbH di Jerman bahwa proses purchase order teknologi baru sangat lama dan bahkan user atau manusianya pun harus ditraining dalam penggunaan dan perawatannya.
“Apalagi ini adalah alutsista. Sangat sensitif dalam penggunaan dan perawatan,” ujarnya.
Menurutnya, penjelasan Prabowo bahwa hampir 50% alutsista di manapun adalah bekas, namun usianya masih muda adalah sepenuhnya benar. Usia produktif menentukan harga dan kalau harga baru maka usianya masih 100% dari pabrik.
“Kalau kita berharap beli baru terus, kita harus menunggu berapa tahun sampai alutista tersebut datang? Lantas bagaimana prajurit kita? Apakah harus menunggu?” katanya.
Terlebih lagi, lanjut dia, jika tiba-tiba terjadi serangan atau perang seperti Ukraina melawan Rusia, kemudian masih menunggu alutsista dikirim karena pembuatannya memakan waktu cukup lama bagaimana bisa menangkis serangan.? “Bagaimana kita bisa siap dalam keadaan perang?” tandasnya.