Jakarta, Gatra.com - Dua petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka terlihat menghampiri moderator debat ketiga capres-cawapres 2024. Momen mereka menghampiri moderator debat itu berlangsung selama kurang lebih satu menit, saat jeda iklan antara segmen dua dan tiga debat calon presiden (capres), pada Minggu (7/1).
Aksi Grace dan Isyana itu dilakukan usai pendukung capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menunjukkan gestur tangan tiga jari selama kurang lebih 15 detik saat Prabowo Subianto dan Anies Baswedan giliran berbicara. Di kesempatan yang sama hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid.
Nusron menyebut, tindakan itu dilakukan karena pendukung paslon nomor 03 dianggap mengganggu jalannya debat.
“Tadi Mbak Grace (Grace Natalie) dan saya juga kemudian sama Pak Fritz (Fritz Edward Siregar) menghampiri ke senior-senior 03 iya betul, ada apa? Karena ketika paslon 01 dan 02 bicara, banyak pendukungnya 03 di belakang yang mengacungkan tangan begini (menunjukkan pose tangan 3 jari),” kata Nusron Senin (8/1).
“Menurut hemat kami karena tidak sopan saat bicara, yang nomor dua itu menganggu konsentrasi, dan nomor tiga memang tidak diperkenankan,” imbuhnya.
Nusron mengungkapkan pihaknya telah menyatakan keberatannya kepada perwakilan paslon nomor urut 03 dan KPU. Nusron mengatakan keberatannya itu langsung ditanggapi oleh KPU.
“Kita juga menyampaikan hal yang sama kepada KPU dan KPU menyarankan yang bicara langsung adalah LO (Liaison Officer)” ujarnya.
“LO menyampaikan kepada KPU dan kemudian pihak KPU pun langsung menegur kepada teman-teman yang ada di teman-teman 03. Itu kenapa datang ke situ,” pungkasnya.
Disatu sisi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, angkat bicara terkait tindakan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie, yang menghampiri moderator saat jeda debat ketiga Pilpres 2024, di Istora Senayan, Minggu (7/1). Menurut Hasyim, tindakan tersebut tidaklah tepat.
"Ya mestinya enggak tepat, ya. Artinya, walaupun mungkin saling kenal di antara mereka, itu kan bisa menimbulkan persepsi yang tidak tepat," ujarnya kepada wartawan dikutip, Senin (8/1).
Saat ditanya apakah KPU akan memberikan teguran atau tidak, Hasyim membenarkan. Teguran itu akan disampaikan saat evaluasi bersama dengan masing-masing tim pasangan calon (paslon).
"Ya (ada teguran), nanti pada evaluasi," terangnya.
Hasyim mengaku tidak melihat langsung tindakan Grace tersebut. Menurutnya, tindakan yang tepat dilakukan jika merasa ada pelanggaran saat situasi debat adalah dengan melaporkan kepada LO) masing-masing paslon.
"Sebetulnya kan kesepakatan setelah debat pertama disepakati, katakanlah untuk saling mengingatkan pendukung yang hadir di ruang debat, disepakati masing-masing menyiapkan LO, kan," tuturnya.
"Jadi, yang tepat sebetulnya dalam konteks mengingatkan itu ya melalui LO. Menurut saya, [tindakan Grace] tidak tepat karena kan ada LO-nya. Karena sudah disepakati seperti itu, supaya yang menertibkan LO dari paslon," ucapnya.
Terkait tindakannya itu, Grace langsung memberikan penjelasan. Lewat akun media sosial X miliknya, @grace_nat, dia memprotes massa pendukung yang dianggap melakukan gesture yang mengganggu jalannya debat.
"Pendukung salah satu paslon yang pakai jaket hijau syal merah putih mengacungkan tangan mereka tinggi-tinggi, berkali-kali di saat ada paslon yang menjawab," tulis Grace, Minggu (7/1).
"Apakah ini dibolehkan, mengingat konsentrasi para paslon bisa terganggu? Hal inilah yang saya dan Isyana tanyakan ke moderator saat jeda iklan," tambahnya.
Grace juga menyematkan video yang menunjukkan pendukung mengacungkan tiga jari di belakang moderator. Dia menilai, gestur itu bisa mengganggu jalannya debat.
"Waktu menjawab hanya 1-2 menit. Mari kita para pendukung saling menghormati agar semua paslon bisa menjawab dengan baik. Setelah paslon menjawab, pendukung boleh merespons. Namun, gestur-gestur seperti ini di saat paslon bicara, apalagi posisi persis di belakang moderator, berpotensi mengganggu konsentrasi semua paslon," ucapnya.
Grace dan Isyana merupakan politikus PSI yang mengusung Prabowo sebagai capres. Keduanya adalah mantan jurnalis dan pembawa berita. Begitu juga Anisha Dasuki dan Ariyo Ardi, duo moderator debat capres Minggu malam ini.
Selanjutnya, segmen 3 pun dimulai, Ariyo dan Anisha kemudian mengingatkan para pendukung masing-masing paslon untuk menghormati hak bicara para capres.
"Dimohon untuk tidak mengganggu dan tidak men-distract capres yang sedang berbicara," kata Anisha, dalam debat kedua capres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1).