Jakarta, Gatra.com- Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo kembali menyinggung soal data pada akhir debat. Ganjar mengatakan, ia sengaja menyinggung data karena dirinya khawatir masyarakat mendapatkan informasi yang keliru.
Ganjar pun membacakan data yang dirinya ambil dari buku Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAKL) yang bisa diakses di laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Data yang dibacakan menunjukkan peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dari tahun 2019-2024.
Pada tahun 2019, anggaran Kemenhan mencapai Rp107,198 triliun. Lalu pada tahun 2020, angka ini mencapai Rp127,358 triliun. Dan, pada 2021, anggaran Kemenhan mencapai Rp136,99 triliun.
“Maksud saya, agar kita tidak keliru pada soal data,” ucap Ganjar Pranowo memberikan pernyataan penutup dalam agenda debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Ganjar juga sempat menyinggung dan membandingkan aksesibilitas data dari Kemenhan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dengan Kemenko Polhukam yang dipimpin Mahfud MD. Ganjar mengatakan, data yang ia butuhkan justru harus diambil dari data Kemenko Polhukam.
“Dan, capaian IMF kita dari data lakipnya (Laporan Kinerja) Kemenko Polhukam yang di-publish secara terbuka karena kami tidak bisa mendapatkan data dari Kemenhan secara terbuka,” jelas Ganjar.
Ia menegaskan, berdasarkan data yang ada, target pencapaian minimum esensial force Indonesia akan sangat sulit dipenuhi dengan upaya yang saat ini dilakukan pemerintah.
Ganjar pun menjelaskan sejumlah program dan menjanjikan sejumlah gagasan yang akan ia dorong jika terpilih nanti.
“Maka, bapak ibu, dalam konteks politik luar negeri kita, maka autonomi strategis menjadi begitu penting untuk meredefinisi dari politik kita yang bebas aktif,” ucap Ganjar.
Ia menegaskan pentingnya kemampuan siber di Indonesia. Salah satu yang akan ia dorong adalah keberadaan duta besar siber.
“Duta besar siber menjadi penting karena problem besar kita hari ini adalah pada dunia digital, maka kita perlu duta besar ini untuk merespon perubahan-perubahan yang ada,” ucap Ganjar lagi.
Ia pun menegaskan, Indonesia perlu mendorong garda samudra sebagai strategi baru agar dapat menjadi poros maritim dunia. Ganjar menegaskan, pesawat dan semua alutsista Indonesia harus berada dalam kondisi siap tempur.
“Dan, zero tolerance untuk kecelakaan pada Alustista kita,” tegas Ganjar.
Ia pun mendorong agar reformasi kepolisian dilaksanakan untuk mendorong profesionalisme lembaga. Selain itu, setiap Polda juga akan ditambahkan beberapa satuan baru untuk menangani kasus-kasus sesuai tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing.
“Badan siber Polri kita dorong sampai satuan baru di setiap Polda untuk TPPO, kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Ganjar.
Ia pun menegaskan pentingnya kesejahteraan para prajurit. Ganjar juga berjanji akan memberikan perhatian pada anak prajurit dan bhayangkara. Terutama, berkaitan dengan beasiswa para keluarga prajurit yang membutuhkan bantuan khusus.