Jakarta, Gatra.com- Ismail Fahmi, Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, menyampaikan peta pendukung capres di twitter/X, pasca debat calon presiden di Istora Senayan Jakarta, 7/1. Ismail Fahmi mengatakan bahwa peta ini menampilkan Social Network Analysis (Analisis Jaringan Sosial) dari aktivitas retweet di Twitter yang berkaitan dengan pendukung tiga kandidat presiden.
"Ini merupakan visualisasi kompleks dari bagaimana informasi dan dukungan terhadap masing-masing kandidat tersebar melalui retweet di platform media sosial," katanya.
Klaster yang sebelumnya cenderung netral kini menjadi pro Anies. "Tampak ada sebuah klaster yang paling besar, yaitu klaster Pro Anies, yang berinteraksi denganklaster akun yang sebelumnya cenderung netral," katanya.
"Kemudian klaster Pro Ganjar terbesar kedua, yang tampak mesih memiliki link (kaitan) cukup banyak dengan pendukung Pro Anies," ungkapnya.
Nah, di antara dua klaster besar tersebut nampak Pro Prabowo 'minder' sehingga tidak nampak kekuatannya. Mereka cenderung berdiskusi secara eksklusif secara internal. "Di antara kedua klaster ada Pro Prabowo, yang tidak terlalu kelihatan kekuatan klasternya. Ada dua sub klaster Pro Prabowo yang terpisah dan berinteraksi secara eksklusif sendiri di pinggiran peta," katanya.
Akibat dari 'mindernya' Pro Prabowo, mengakibatkan Paslon nomor 02 itu panen sentimen negatif. "Melihat peta ini, wajar sekali jika sentimen negatif terhadap Prabowo sangat tinggi. Ini karena sedikitnya pendukung yang mengangkat secara positif, sementara klaster Pro Anies dan Pro Ganjar turut membicarakan secara negatif," katanya.
Analisis sentimen di Twitter/X menunjukkan:
Anies Baswedan
Sentimen positif: 76%
Sentimen negatif: 14%
Sentimen netral: 10%
Prabowo Subianto
Sentimen positif: 40%
Sentimen negatif: 54%
Sentimen netral: 6%
Ganjar Pranowo
Sentimen positif: 72%
Sentimen negatif: 11%
Sentimen netral: 17%