Gaza, Gatra.com - Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 22.722 orang telah terbunuh di wilayah Palestina yang terkepung sejak perang dengan Israel meletus pada tanggal 7 Oktober.
AFP melaporkan, Sabtu (6/1), Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mencatat 122 kematian selama 24 jam terakhir, sementara total 58.166 orang terluka di Jalur Gaza dalam hampir tiga bulan pertempuran.
Pertempuran tersebut, yang dipicu oleh serangan militan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, telah meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah tersebut, dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda ketika konflik tersebut memasuki bulan keempat pada hari Minggu.
Warga sipil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas telah menanggung beban paling berat akibat kekerasan di tengah meluasnya pengungsian, kehancuran, dan krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Dengan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing, kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan pada hari Jumat bahwa “Gaza menjadi tidak dapat dihuni.”
Serangan udara Israel merenggut banyak nyawa, termasuk seorang anak, di Gaza
Beberapa warga sipil, termasuk seorang gadis muda, tewas dan lainnya terluka, dalam serangkaian serangan udara Israel yang menargetkan rumah dan kawasan pemukiman di Khan Yunis dan Beit Lahia di Jalur Gaza, Sabtu (6/1).
Wafa Palestina melaporkan, menurut sumber lokal bahwa jet tempur Israel melakukan menyerbuan di daerah Maan di Khan Yunis, di selatan daerah kantong tersebut. Kejadin itu mengakibatkan hilangnya banyak nyawa dan luka-luka di kalangan penduduk sipil secara tragis.
Pada saat yang sama, serangan udara menargetkan sebuah tempat tinggal di Beit Lahia, di Gaza utara, yang menyebabkan pembunuhan seorang gadis muda dan menyebabkan cedera pada orang lain.
Di tengah serangan ini, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa sekitar Rumah Sakit Al-Amal di Khan Yunis berada di bawah serangan artileri Israel yang intens. Pecahan peluru dari penembakan bertebaran di gedung, disertai tembakan keras dari drone dan penembak jitu Israel.
Bulan Sabit Merah mengatakan seorang pengungsi ditembak di bagian dada oleh penembak jitu saat berada di pintu masuk rumah sakit.
Laporan harian mengenai agresi yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa korban tewas mencakup 9.000 anak-anak dan 5.300 perempuan. Selain itu, 57.910 warga sipil dilaporkan terluka, dengan sebagian besar adalah anak-anak.