Banyumas, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memastikan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino sudah diterima oleh warga. Bansos ini dialokasikan untuk warga Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu (3/1) kemarin saat Jokowi melaunching Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) di gudang Bulog.
Jokowi memastikan BLT El Nino merupakan bantuan khusus bagi warga terdampak kekeringan. Artinya, bantuan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga akibat musim kemarau panjang.
"Karena ini memang BLT khusus, tidak semuanya dapat, tapi tidak juga dipilihin, nggak juga," ujar Jokowi saat memastikan penyaluran bantuan di hadapan para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, Jokowi hadir didampingi jajaran menteri, lembaga pemerintah, hingga pihak pemda. Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj. Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.
Dalam penyalurannya, pemerintah kembali menggandeng PT Pos Indonesia (Persero). Pasalnya, Pos Indonesia sudah dipercaya bisa memastikan penyaluran BLT berjalan dengan lancar.
General Manager Kantorpos KCU Purwokerto yang juga selaku koordinator KC Banyumas, Dias Woro Nugroho menjelaskan, ada tiga mekanisme yang dilakukan pihaknya agar penyaluran BLT El Nino berjalan lancar. Mulai dari penyaluran melalui Kantorpos, komunitas, hingga door to door.
Ketiga mekanisme tersebut persis seperti yang dilakukan Pos Indonesia selama menyalurkan bantuan-bantuan lainnya. Hal tersebut sudah terbukti ampuh.
"Jadi kita tetap melakukan penyalurannya bisa melalui komunitas di desa-desa. Kita kunjungi balai desa untuk melakukan penyaluran. Ada juga yang kita lakukan secara door to door untuk yang istilahnya memang sudah renta dan tidak bisa ke mana-mana lagi. Tetapi, beliau masih mendapatkan bantuan," kata Dias dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu (6/1).
Ia juga menyebut selalu mengutamakan kerja sama serta koordinasi dengan baik dengan beberapa pihak agar penyaluran bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Mulai dari dinas sosial, perangkat desa, hingga kecamatan.
"Untuk langkah-langkahnya, pasti begitu. Kita biasanya menerima informasi ataupun sudah berupa data. Biasanya kita langsung memang menginfokan bahwa akan dilakukan penyaluran dan lain sebagainya. Kita pasti koordinasi terkait dengan istilahnya, penyerahan surat undangan. Biasanya memang penerima apabila sudah membawa surat undangan dari PT Pos," katanya.
Pos Indonesia juga menerapkan kecanggihan teknologi dalam membagikan bantuan. Selama mengalokasikan bantuan, Pos menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC).
PGC merupakan aplikasi berbasis Android sebagai tools pembayaran yang bisa secara langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data. Aplikasi ini terbukti memberikan dampak positif secara nyata akibat keterpurukan ekonomi masyarakat selama pandemi covid-19.
Saat ini, aplikasi PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Bantuan ini termasuk dalam kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial. Aplikasi ini juga berfungsi secara cepat dan tepat menyalurkan pembayaran dari satu pihak ke pihak lain dan mampu masuk hingga ke daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).
"Jadi Pos Giro System adalah satu aplikasi yang bisa melihat jumlah alokasi per provinsi, kabupaten sampai ke kelurahan. Dari situ juga kita bisa melihat berapa jumlah pembayarannya atau penyalurannya," katanya.
"Terus di situ juga bisa kita lihat orangnya yang mana yang nerima, ada fotonya, ada tempatnya dia melakukan pengambilan. Jadi ada geo tagging-nya. Ada juga yang sudah dilengkapi dengan foto rumah. Jadi yang kita tampilkan di aplikasi tersebut memang data yang real on time dan valid," sambungnya.
Dias juga memastikan pihaknya telah melakukan penyaluran bantuan ini dengan kinerja maksimal. Bahkan, mereka bisa melakukan penyaluran dalam waktu tiga hari dengan mencapai target 97 persen.
Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan tak lepas dari koordinasi yang dilakukan pihaknya. Mereka juga telah mengerahkan ratusan juru bayar untuk bisa melakukan penyaluran yang cepat.
"Strateginya pastinya melakukan koordinasi. Kita tidak bisa melakukan sendiri. Yang kedua, perbanyak titik bayar dan perbanyak juru bayar atau petugas yang melakukan pembayaran," katanya.
"Kurang lebih kami juga menyiapkan 150 juru bayar. Mereka langsung bergerak semuanya. Kita mapping daerahnya. Ini jadwal hari pertama, hari kedua, hari ketiga. Di situ semuanya langsung bergerak bersama-sama. Jadi dalam satu hari mungkin bisa sekitar 3.000 sampai 4.000 untuk penyaluran sehari," tuturnya.
Pos Indonesia hampir tidak ada kendala saat melakukan penyaluran bantuan. Namun, ada sedikit kendala yang biasa dihadapi mengenai data yang kurang lengkap yang tidak diterima mereka.
"Mungkin data. Ada data yang kurang lengkap. Jadi enggak ada keterangan RT/RW nya. Terus misalnya penerima sedang di luar kota, jadi enggak bisa langsung selesai penyalurannya. Kemudian ada juga yang beda nama dan sebagainya. Seperti itu sih biasanya kendalanya, kenapa enggak bisa dalam satu hari satu desa langsung 100 persen," katanya.
Ia memastikan kendala tersebut tetap bisa teratasi. Menurutnya, hal paling penting adalah tetap melakukan koordinasi dengan beberapa pihak.
Dias pun memastikan Pos Indonesia selalu siap mendapat kepercayaan pemerintah untuk membagikan bantuan-bantuan sosial. Ia berharap agar penyaluran yang dilakukan mereka juga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Harapan ke depannya Kantorpos bisa menyalurkan lebih banyak bantuan karena kita juga ingin lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia. Karena kita juga biasanya komitmen untuk melakukan penyaluran di komunitas seperti di desa-desa, di tempat yang masyarakat atau daerah tertentu lebih dekat untuk mengambil bantuan," tutupnya.
BLT El Nino Dirasakan Manfaat KPM
Manfaat dari bantuan El Nino sangat dirasakan para KPM. Termasuk Hidayat yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online. Ia mengaku menerima bantuan sebesar Rp400 ribu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga anak-anaknya.
"Alhamdulillah, saya sangat senang menerima bantuan ini. Bisa digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari, untuk anak juga," kata Hidayat.
Hidayat makin senang karena proses pengambilan bantuan ini sangat mudah. Bahkan, ia hanya butuh mengantre dalam waktu tiga hingga lima menit untuk bisa mendapatkan dana bantuan tersebut. Syaratnya juga tidak sulit, hanya diminta membawa KTP, KK, dan surat undangan dari Kantorpos.
"Syarat-syaratnya pakai KTP sama surat yang dikasih Kantorpos," kata Hidayat.