Jakarta, Gatra.com - Hasil survei terbaru Politika Research and Conculting (PRC) mencatat bahwa, elektabilitas pasangan calon calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai 42,4% di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Paslon Prabowo-Gibran unggul jauh dibanding dengan paslon nomor urut 1 yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Pasangan 02 Prabowo Subianto dan Gibaran Rakabumiing Raka ada di peringkat pertama 42,4 persen,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam rilis survei nasional pada Jumat (5/1).

Kemudian untuk pasangan nomor urut 1 yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 28%. Sedangkan paslon nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 21,8%.

’Sisanya adalah undecided voters, meskipun sisanya mengataka rahasia,” jelas Rio.

Menurut data survei PRC, elektabilitas Prabowo-Gibran memiliki tren penurunan sebesar 5,4%, jika dibaningkan dengan hasil survei elektabilitas Prabowo-Gibran pada November 2023 yang sebesar 47,8%.

Penurunan hasil elektabilitas juga dialami oleh pasangan Ganjar-Mahfud MD, di mana pada November 2023 meraup elektabilitas sebesar 23,5% menjadi 21,8% pada Desember, atau mengalami penuruan sekitar 1,7%.

Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengalami tren peningkatan sekitar 2,5%, dari 25,5% pada bulan November 2023 menjadi 28% pada survei Desember 2023.

Rio juga menjelaskan bahwa, penarikan sampel dalam survei ini dilakukan dengan metode, multi-stage random sampling yang dilakukan pada periode 20-27 Desember 2023. Adapun Jumlah responden di tiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan daftar pemilih tetap pemilu 2024.

Kriteria responden adalah masyarakat yang sudah memiliki hak pilih (Usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah). Margin of Error dalam survey ini adalah +/- 2,7 persen dengan jumlah responden berhasil diwawancara sebanyak 1.200 orang pada taraf kepercayaan 95%. Responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi.