Blora, Gatra.com - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo memberikan gagasan untuk mengurangi impor bahan baku pupuk. Ucapan Ganjar ini secara tidak langsung merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjelaskan kalau pupuk langka karena terdampak perang Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menjelaskan kelangkaan pupuk ketika berkunjung ke Banyumas, Jawa Tengah.
“Yang namanya pupuk itu bahan bakunya berasal dari Rusia dan Ukraina," ucap Presiden Jokowi saat berada di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/1) lalu.
Dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menjelaskan kalau peperangan antara Rusia dan Ukraina membuat barang-barang sulit keluar dari kedua negara tersebut. Termasuk, bahan baku untuk produksi pupuk di Indonesia.
Capres Ganjar Pranowo pun menyampaikan gagasannya ketika dimintai keterangan mengenai pernyataan Presiden.
“Bahan baku pupuk tidak bersifat tunggal. Salah satu bahan baku yang diperlukan adalah gas. Dan, ini tersedia di Indonesia,” kata Ganjar di sela kunjungan ke Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1).
Ganjar mengatakan, impor bahan baku pupuk bisa dikurangi dengan cara memprioritaskan ketersediaan bahan baku dalam negeri. Selain itu, Ganjar juga menyampaikan gagasan untuk menggandeng negara lain, selain Rusia dan Ukraina, untuk memasok bahan baku yang tidak bisa didapatkan di dalam negeri.
“Kalau sudah swasembada kan beres. Kalau tidak, nanti kita berdebat lagi, impor, tidak impor, seperti kondisi hari ini, apalagi ada anomali cuaca El Nino, maka antisipasinya harus dengan pola-pola intensifikasi,” ucap Ganjar lagi.