Jakarta, Gatra.com- Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengungkap strategi yang akan ia lakukan agar program susu gratis yang ia usung bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka dapat berjalan.
Ia mengatakan Indonesia harus mengimpor sapi dari Brazil ataupun India untuk mewujudkan program susu gratis itu.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam acara diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, (4/1).
Awalnya, Prabowo mengatakan susu yang paling baik dan sehat untuk anak-anak harus berasal langsung dari sapi. Menurutnya, susu kemasan lebih banyak mengandung pengawet dan gula.
"Susu yang paling baik, paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi. Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan pengawet, gulanya terlalu banyak," ucap Prabowo.
Prabowo kemudian menyinggung ada tidaknya kehendak dalam memberikan susu sehat ke anak-anak. Kata dia, kalau memiliki kehendak, maka harus dimulai dengan memperbanyak populasi sapi di Indonesia.
Dia lantas membandingkan harga sapi dari Brazil dan India. Prabowo menyebut, sapi dari Brazil butuh waktu 40 hari dan biaya 2.500 dollar jika ingin dikirimkan ke Indonesia. Jauh lebih mahal dan lama jika dibandingkan dengan sapi dari India.
"Kalau dari India, mungkin hanya 20 hari dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo lantas membeberkan perhitungannya untuk program susu gratis ini. Kata dia, ada 82 juta anak di Indonesia yang akan diberikan susu gratis. Jika masing-masing anak meminum 500 cc, maka dibutuhkan sedikitnya 40 juta liter susu.
"Kita butuh berarti sekitar 40 juta liter. Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta. Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun, dia akan melahirkan, kita akan punya tiga juta," kata Prabowo.
"Kira-kira begitu strategi kita, ini tidak instan tapi ada will-nya, ada kehendak," pungkasnya.