Blora, Gatra.com - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berjanji akan menyelesaikan permasalahan pupuk jika terpilih nanti. Ganjar mengatakan, persoalan pupuk menjadi salah satu prioritasnya bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD.
Persoalan pupuk kembali menjadi perhatian ketika Ganjar berkampanye di Blora, Jawa Tengah. Dalam kunjungannya, Ganjar bertemu dengan sejumlah petani.
“Inilah yang kita mesti menjadi perhatian. Maka mesti punya komitmen sungguh-sungguh di sisi hulu pertanian pupuknya jangan dikurangi,” kata Ganjar saat berkunjung ke salah satu sawah warga di Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1).
Sambil menyebar pupuk di salah satu sawah warga yang terletak di Desa Kutukan, Ganjar sempat mendengarkan keluhan dari seorang petani bernama Sukartiono.
Sukartiono menyampaikan keresahannya karena semakin sulit mendapatkan pupuk subsidi di Blora setelah kuota pupuk dikurangi.
Usai mendengar keluhan tersebut, Ganjar berjanji kalau jika nanti ia terpilih menjadi Presiden, dirinya tidak akan mengurangi jumlah pupuk subsidi. Lebih dari itu, ia pun berjanji akan memperbaiki pengelolaan data agar distribusi pupuk subsidi lebih tepat sasaran.
Ganjar berjanji, saat menjadi Presiden nantinya pupuk subsidi jumlahnya tidak dikurangi. Tapi ia akan memperbaiki pengelolaan data agar pupuk subsidi bisa tepat sasaran, sehingga bisa menghasilkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
“Maka datanya saja diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran. Sambil mereka diedukasi oleh kawan-kawan penyuluh agar mereka menggunakan pupuk berimbang,” kata Ganjar lagi.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun menyampaikan harapannya agar produksi pupuk organik dapat mencapai target yang ada karena hal ini akan mempengaruhi ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia.
“Sebenarnya kalau kita ingin produksinya lebih atau produksinya sesuai dengan target dan meningkat, maka harus ada modernisasi,” jelas Ganjar.
Ia mengatakan, adanya modernisasi dan penyebaran ilmu mekanisasi yang baik akan mendorong budidaya dalam negeri dan meningkatkan produktivitas.
Ganjar mengatakan, jika produksi dalam negeri tinggi, harga bahan pokok, misalnya beras, pun akan stabil.
“Kalau (produksi) tinggi akhirnya suplai kita akan cukup dan harga beras akan tidak seperti sekarang enggak mau turun-turun,” jelas Ganjar lagi.