Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman membalas kritikan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal utang membeli alat perang.
Habiburokhman menyebut hal itu menunjukkan ketidakpahaman Cak Imin soal geopolitik dan geostrategis.
Dia menjelaskan bahwa pembelian alutsista harus melewati prosedur yang tidak mudah.
"Jadi kalau kita perang, kita perlu senjata, beli senjata itu nggak seperti beli Indomie ke minimarket, ya kan, ada duit belum tentu bisa beli gitu," kata Habiburokhman di Jakarta, Kamis (4/1).
Ia juga menyinggung pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berbicara tidak ada perang 20 sampai 30 tahun ke depan. Kenyataannya kata dia, perang terjadi di sejumlah negara.
"Meletus Ukraina, meletus Hamas Israel, ketegangan di South China Sea (Laut China Selatan)," bebernya.
Sebelumnya, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar, mengaku heran dengan sikap pemerintah yang berhutang ratusan triliun rupiah hanya untuk membeli alat perang. Padahal, menurut Cak Imin, saat ini Indonesia tidak sedang menghadapi kondisi perang. Hal ini diungkapkan Cak Imin saat berkampanye di Kabupaten Bandung.
"Kita enggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian," kata Cak Imin, Rabu (3/1).
Ketua Umum PKB itu berpandangan, di Indonesia, kebutuhan pengadaan alutsista tidak lebih penting dari urusan pangan.