Home Internasional Siapa Saleh Al-Arouri dan Dampak atas Pembunuhannya

Siapa Saleh Al-Arouri dan Dampak atas Pembunuhannya

Beirut, Gatra.com - Menggempur habis-habisan Gaza selama tiga bulan, Israel tidak berhasil menangkap atau membunuh satupun pimpinan Hamas. Ironisnya, Israel malah menyerang pimpinan Hamas di Beirut Lebanon, Saleh Al-Arouri, Selasa (2/1/2024).

Serangan Israel ini direspon Hamas dengan membekukan seluruh proses perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Israel. Seperti dilaporkan Anadolu, Rabu (3/1/2024) mengutip sumber-sumber Palestina.

Hamas mengkonfirmasi bahwa wakil ketua Hamas Saleh Al-Arouri dan dua komandan sayap militer Brigade Al-Qassam tewas dalam serangan itu. Ledakan itu sendiri membunuh total enam orang. Arouri menjadi pejabat tertinggi Hamas yang dibunuh Israel sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu.

Saleh Al-Arouri dipandang sebagai jembatan antara faksi politik Hamas dan sayap militer Brigade Al-Qassam. Karena dia termasuk salah satu pendiri Brigade Al-Qassam.

Berikut profil Salah Mohammed Suleiman Arouri

Saleh al-Arouri lahir di Arura, dekat Ramallah, Tepi Barat tahun 1966. Di kota itu dia menyelesaikan pendidikan dasar hingga lulus dari sekolah menengah pada tahun 1984.

Akhir 1987 bergabung dengan Hamas setelah gerakan ini didirikan oleh pemimpin Ikhwanul Muslimin. Dia kemudian mendirikan sel-sel Al-Qassam di Tepi Barat gara-gara bergabung dengan Hamas, dia sempat dipenjara Israel tanpa persidangan.

Tahun 1992, ditangkap kembali oleh Israel dan dihukum 15 tahun penjara. Tahun 2007 dibebaskan, namun Israel menahan lagi selama tiga tahun.

2010: Dibebaskan dan diasingkan dari Palestina. Sejak itu, Saleh Al-Arouri hidup berpindah tempat. Mulanya di Suriah, kemudian pindah ke Turki dan akhirnya ke Lebanon hingga akhir hayatnya.

Pada masa-masa itu karir politiknya di Hamas berkembang pesat. Pada tahun 2011 dia terpilih sebagai anggota biro politik Hamas dan menjadi negosiator utama dalam kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel. Lewat mediasi Mesir, Hamas melepas tahanan prajurit Israel Gilad Shalit ditukar dengan 1,027 orang Palestina yang ditahan Israel. Pimpinan Hamas Yahwa Sinwar termasuk 1000-an orang yang dibebaskan itu.

Karir politik Saleh semakin bersinar setelah terpilih kembali sebagai wakil kepala biro politik Hamas pada Oktober 2017.

November 2018, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah $5 juta untuk informasi tentang Arouri. Sejak 2015, namanya sudah masuk dalam daftar teroris versi AS.

Tahun 2021 dia terpilih sebagai kepala Hamas untuk wilayah Tepi Barat. Sejak Oktober 2023, Israel mengincarnya bersama beberapa tokoh Hamas lainnya.

 

173