Home Internasional Venezuela Sebut BRICS+ Menghadirkan Perikemanusiaan Masa Depan

Venezuela Sebut BRICS+ Menghadirkan Perikemanusiaan Masa Depan

Caracas, Gatra.com - Presiden Venezuela, Nicolás Maduro menyebut BRICS+ menghadirkan perikemanusiaan di masa depan karena kekuatan ekonomi yang dimilikinya. Maduro menyatakan harapannya bahwa Venezuela akan diterima sebagai anggota tetap BRICS+ pada pertemuan puncak berikutnya di Rusia pada Oktober 2024.

Maduro menjelaskan bahwa konsep dan pandangan BRICS+ tersebut sejalan dengan Venezuela. Selain itu, Ia mencatat bahwa pemerintahannya berharap dapat menarik lebih banyak investasi dan menemukan pasar baru bagi barang-barangnya sendiri dengan bantuan BRICS.

Di sisi lain, Maduro menyebut Presiden Argentina Javier Milei, telah merugikan negaranya sendiri dengan menolak undangan untuk bergabung ke dalam BRICS+.

“Salah satu hal paling janggal dan terbodoh yang dilakukan Milei terhadap Argentina,” ujar Maduro.

Menurut pemimpin Venezuela tersebut, presiden baru Argentina telah membawa negaranya kembali ke abad ke-19 dan mengubahnya menjadi pengikut imperialisme unipolar.

Sebelumnya, pada Jumat (29/12) lalu, juru bicara Milei, Manuel Adorni, membenarkan laporan bahwa Argentina telah mengirimkan surat resmi kepada kelima anggota pendiri BRICS. Surat tersebut mengklarifikasi bahwa pemerintahan baru Argentina menilai keanggotaan BRICS belum tepat untuk saat ini.

Sementara itu, pada Senin (1/1), BRICS yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, menyambut Mesir, Ethiopia, Iran, UEA, dan Arab Saudi sebagai anggota baru. Namun, Milei, yang menjabat pada Desember 2023, telah mengubah rencana pendahulunya, Alberto Fernandez, untuk menjadi anggota BRICS+.

Rusia telah menjabat sebagai presiden bergilir BRICS selama satu tahun hingga 2024. Presiden Rusia, Vladimir Putin berjanji untuk memfasilitasi integrasi dari mitra-mitra baru. Putin pun mengungkapkan bahwa sekitar 30 negara lain telah menyatakan niat untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok tersebut dalam berbagai bentuk.

Menurut data IMF, BRICS+ dengan anggota barunya kini telah melampaui ekonomi negara-negara G7, kelompok informal negara-negara maju yang memiliki 36% PDB dunia.

155