Gaza, Gatra.com - Saat serangan gencar Israel yang tiada henti di Gaza memasuki hari ke-88 berturut-turut, banyak warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dan lainnya terluka di tengah serangan udara dan tembakan artileri Israel tanpa henti selama beberapa waktu terakhir.
“Banyak rumah dan bangunan hancur dalam semalam dan dini hari, akibat serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah yang terkepung selama beberapa jam terakhir,” kata sumber dan saksi lokal melaporkan, dikutip Wafa Palestina, Selasa (2/1).
Beberapa wilayah di Jalur Gaza menjadi saksi serangkaian serangan udara oleh pesawat tempur dan drone, disertai dengan tembakan artileri, yang menyebabkan kerusakan besar.
Jalur Gaza tengah, khususnya wilayah utara kamp pengungsi al-Maghazi, mengalami pemboman artileri Israel, sementara pasukan angkatan laut banyak menargetkan wilayah lain di wilayah tengah Gaza.
Di selatan, serangan udara Israel melancarkan serangan sengit di wilayah tengah dan timur Khan Yunis, dengan tembakan artileri menghantam wilayah utara kota, mengakibatkan korban sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Bentrokan sengit meletus di wilayah utara Gaza di mana tank-tank Israel bergerak maju, bertepatan dengan pemboman udara dan artileri yang terus menerus oleh pasukan pendudukan Israel.
Baca Juga: Pemboman Israel di Kamp Pengungsi Al-Maghazi Gaza, 21 Tewas, Puluhan Luka-luka
Di Gaza tengah, setidaknya 15 warga sipil, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dan lainnya terluka tadi malam dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kota Deir al-Balah.
Dalam insiden lain, beberapa warga sipil dibantai dan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nusseirat, Gaza tengah.
Kemarin malam, tujuh warga sipil tewas dan lainnya terluka dalam serangan Israel yang menghancurkan dua rumah di Deir al-Balah. Sembilan warga sipil juga kehilangan nyawa dan puluhan lainnya luka-luka di Khan Yunis akibat serangan udara Israel.
Sebagai perkiraan awal, agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan terbunuhnya 21.978 orang dan melukai 57.697 lainnya, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Jumlah korban terus meningkat, dan ribuan orang masih belum ditemukan, menurut sumber kesehatan.