Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mengungkapkan bahwa, kondisi ekonomi global khususnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa diproyeksi mengalami soft landing atau perlambatan lembut.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebelumnya banyak negara yang memprediksi perekonomian AS dan Eropa akan mengalami hard landing tau akan mengalami pelemahan ekonomi yang signifikan dalam waktu cepat.
“Ini adalah kata-kata yang ditunggu-tunggu karena waktu inflasi melonjak tinggi bahkan sempat mencapai 9 persen banyak negara yang mempredisi dengan respons bank central yang sangat drastis akan terjadi hard landing,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KIta pada Selasa (2/1).
Menurut Bendahara Negara itu, sepanjang tahun 2023, perekonomian Amerika Serikat dinilai sangat outstanding. Bahkan perekonomian AS dinilai tumbuh lebih baik dan resilien.
“Kemudian dunia juga cukup bisa tumbuh jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan awal,” jelasnya.
Di sisi lain, Sri Mulyani menjelaskan bahwa, banyak negara terutama yang ada di dalam pusaran geopolitik dan perang mengalami kondisi yang tidak mudah seperti Negara emerging Turki dan Argentina. Sedangkan Negara emerging lain mulai pulih namun pemulihannya tidak cukup kuat dan bertahan cukup tinggi.
"Banyak negara jelas mengalami kondisi yang tidak mudah khususnya negara emerging seperti Turki dan Argentina masih struggle dari stabilisasi harga” ungkapnya.
Menurutnya, jika dibandingkan kinerja ekonomi Indonesia dengan negara di dunia, ekonomi Indonesia jauh lebih kuat dan jauh lebih baik ketimbang Negara berkembang lainnya.
“Kalau Indonesia dengan pertumbuhan kuartal III lalu di atas 5 persen itu memberikan sebuah pertama resiliensi dan kedua level kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan banyak negara," tandasnya.