Home Internasional Hamas Mengutuk Penjualan Amunisi AS ke Israel

Hamas Mengutuk Penjualan Amunisi AS ke Israel

Gaza, Gatra.com - Hamas di Jalur Gaza mengutuk persetujuan AS atas penjualan amunisi artileri berdaya ledak tinggi dan peralatan terkait ke Israel senilai $147,5 juta, atau sekitar Rp 2,2 triliun, pada hari Sabtu (30/12).

Amerika Serikat mengumumkan penjualan amunisi artileri 155mm pada hari Jumat berdasarkan ketentuan darurat, yang mengesampingkan persyaratan normal untuk peninjauan kongres.

Hamas mengatakan penjualan itu adalah “bukti nyata bahwa pemerintah Amerika mensponsori penuh perang kriminal ini.”

‘Pemerintahan Presiden Joe Biden secara mencolok bersekutu dan secara aktif mendukung semua kekejaman yang dilakukan oleh Israel,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Sabtu (30/12).

Kekejaman masa perang tersebut, tambahnya, telah menyebabkan pembunuhan kejam terhadap anak-anak dan warga sipil, pemindahan paksa penduduk, dan penghancuran sistematis kehidupan warga sipil di Gaza.

Israel melancarkan kampanye militer sengit melawan Hamas di Gaza, setelah militan tersebut melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Baca Juga: Pemerintahan Biden Minta Kongres Setujui Penjualan Peluru untuk Tank Israel

Serangan tersebut menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.

Serangan Israel di Gaza sejak itu telah menewaskan sedikitnya 21.672 orang , sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Ketika kematian warga sipil meningkat di Gaza, citra Amerika Serikat di dunia internasional terpukul karena terus mendukung Israel.

Awal bulan ini, Amerika Serikat menggunakan ketentuan darurat yang sama untuk menyetujui penjualan hampir 14.000 butir amunisi tank 120 mm ke Israel.

Menurut pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, Israel meminta agar sekring, primer, dan biaya 155mm ditambahkan ke kasus penjualan militer asing sebelumnya, sehingga meningkatkan perkiraan total biaya dari $96,51 juta menjadi $147,5 juta, dan memerlukan pemberitahuan baru.

“Menteri Luar Negeri telah menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang memerlukan penjualan segera kepada pemerintah Israel,” kata pernyataan itu.

39