Wonogiri, Gatra.com – Polres Wonogiri, Polda Jateng, berhasil menguak korban pembunuhan lain atas pelaku Sarmo (35). Kedua tambahan korban masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Kasus pembunuhan ini termasuk kasus menonjol di akhir tahun 2023," ucap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023).
Kapolda mengatakan, pengungkapan ini diawali dari kasus curat yang dilakukan oleh pelaku. Kemudian setelah dikembangkan telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku mulai 2020 hingga 2022.
"Dari jajaran reserse mengungkap. Terungkap empat korban yang meninggal dunia dengan cara dibunuh," katanya.
Kapolda menjelaskan, pada 4 Desember 2023 pelaku ditangkap karena kasus curat. Kemudian setelah dilalukan pengembangan, pada 11 Desember 2023 pelaku mengakui telah membunuh dua orang.
Lalu, pada 21 Desember 2023, lanjut Luthfi, pelaku mengaku membunuh satu korban lain. Kemudian pada 24 Desember 2023, korban mengakui kembali telah membunuh orang. Sehingga total ada 4 korban yang dibunuh pelaku.
Dua korban yang berhasil terungkap adalah Katiyani (26) warga Desa Sanan, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Korban merupakan teman pelaku.
Diketahui, kerangka Katiyani ditemukan di sekitar TPU Giriharjo Kecamatan Puhpelem pada 16 Mei 2020.
"Korban Katiyani dibunuh dengan cara dicekik dan dibenturkan. Kemudian dirampas kendaraan dan uangnya," jelasnya.
Kemudian satu korban lain, kata dia, adalah Sudimo. Korban adalah pemilik lahan yang disewa oleh Sarmo untuk penggergajian kayu di Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri.
Sudimo ditemukan meninggal dunia pada 28 Februari 2022 lalu. Sudimo dibunuh dengan cara seperti dua korban yang terungkap sebelumnya. Korban diberi minuman yang telah dicampur apotas.
"Alibinya bunuh diri (seolah korban bunuh diri)," ujarnya.
Sudimo diketahui meninggal dengan posisi memegang botol racun di kedua tangannya. Sehingga seolah-oleh Sadimo bunuh diri.
Diberitakan sebelumnya, Sarmo telah membunuh secara sadis kedua rekannya dengan cara meracuni menggunakan apotas. Kedua pembunuhan itu berkaitan dengan masalah ekonomi. Mulai dari utang-piutang hingga gadai mobil.
Dua korban adalah Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri. Kemudian, Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
"Dua dikubur (Sunaryo dan Agung). Dua lainnya digali (Karena sudah dikubur. Korban Katiyani dan Sudimo)," tandas Kapolda.