Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Eko Kunthadi, menilai klaim Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran kalau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 satu putaran bisa hemat anggaran hingga Rp17 triliun adalah cara berpikir yang aneh.

Menurut Eko, jika mau bicara soal efisiensi anggaran, seharusnya tidak diarahkan kepada Pilpres satu putaran.

“Itu secara tidak langsung me-abuse masyarakat dengan alasan ekonomi, alasan kepraktisan untuk menghilangkan kesan pemilu yang terbuka, jujur, adil, dan bisa dirasakan sebagai sebuah pesta demokrasi masyarakat,” ucap Jubir TPN, Eko Kunthadi, saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (27/12).

Eko mengatakan, tahapan Pemilu sudah sejak awal membutuhkan biaya besar. Jika disebutkan perlu ada upaya penghematan dengan membuat Pilpres 2024 hanya satu periode, hal ini hanya menjadi stempel glorifikasi semata.

TPN menegaskan, Pemilu harus tetap dijalankan dengan tertib, jujur, dan adil. Eko menjelaskan, untuk menjaga demokrasi melalui Pemilu, tentunya akan ada konsekuensi, terutama dalam hal biaya.

“Jangan sampai, alasan-alasan praktis, finansial justru membenarkan orang untuk melakukan hal-hal, target-target mereka, katakanlah untuk mendorong publik untuk paksa pada pemikiran, ini harus satu putaran,” kata Eko.

Meski demikian, pihak TPN tidak menampik kalau mereka tetap menyiapkan strategi untuk memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Tapi, melihat survei dan pemetaan suara masyarakat, TPN juga tetap mempersiapkan strategi untuk menghadapi Pilpres dua putaran.