Jakarta, Gatra.com- Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah memberikan masukan dan evaluasi tertulis kepada KPU terkait pelaksanaan debat cawapres yang diadakan pada Jumat (22/12) lalu. Salah satu yang disampaikan oleh TPN adalah soal penggunaan singkatan yang kurang dipahami.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengatakan, seharusnya calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka diberikan waktu tambahan oleh moderator untuk menjelaskan singkatan yang tidak dipahami Muhaimin Iskandar.
“(Saat debat, moderator) tidak memberikan kesempatan kepada Mas Gibran untuk menjelaskan maksud dari singkatannya, publik yang dirugikan karena kehilangan substansi yang penting,” ucap Andi Widjajanto saat konferensi pers di Media Center TPN, Gondangdia, Jakarta, Rabu (27/12).
Andi menjelaskan, pihaknya berusaha agar hal semacam ini tidak terulang lagi. Ia menyampaikan, pihaknya berharap agar moderator dapat membantu KPU untuk mengatur jalannya perdebatan.
“Memastikan bahwa paslon yang debat itu memberikan pertanyaan yang sejelas-jelasnya, tanpa bermaksud untuk menonjolkan ketidaktahuan dari calon karena ada terminologi atas singkatan yang tidak umum untuk diketahui banyak orang,” jelas Andi.
Selain soal penggunaan singkatan yang tidak diketahui masyarakat umum, misalnya yang ditanyakan Gibran ke Cak Imin, yaitu soal State of The Global Islamic Economy Report yang hanya disampaikan SGIE saja tanpa R. TPN juga menyampaikan catatan terkait pertanyaan-pertanyaan di luar topik debat.
Seperti yang diketahui, pada debat cawapres lalu, Gibran sempat bertanya kepada Mahfud terkait regulasi carbon capture dan carbon storage. Baik Mahfud dan TPN menilai kalau pertanyaan yang Gibran itu di luar topik debat malam itu, yaitu ekonomi.
Akhirnya, pada saat debat, Mahfud hanya menjawab secara general mengenai proses pembuatan suatu regulasi, tidak spesifik menyentuh carbon storage yang akan menjadi tema debat keempat.