Jakarta, Gatra.com - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, tercatat telah menangani lebih dari 1 juta perjalanan penumpang sejak resmi beroperasi secara komersial pada 17 Oktober, lalu. 

“Jumlah perjalanan penumpang KCJB menyentuh angka 1 juta,” dalam keterangannya pengelola China State Railway Group Co, Ltd. Dikutip media di Jakarta, Selasa (26/12).

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Konsorsium perusahaan patungan (joint-venture) antara perusahaan Indonesia dan China yang membangun dan mengoperasikan KCJB, terus mengintensifkan layanan kereta hingga 48 perjalanan per hari, dari yang sebelumnya 14 perjalanan.

Menjelang akhir tahun, ini arus penumpang cukup meningkat pesat sejak pertengahan Oktober. Klompok kerja dari China dan Indonesia terus mendorong pengoperasian KCJB yang berkualitas tinggi dengan memenuhi kebutuhan penumpang. 

Baca Juga: Ekonom Prediksi Kereta Cepat Butuh 48,3 Tahun untuk Balik Modal

Termasuk di antaranya mempromosikan penjualan tiket secara daring, memperbaiki layanan naik-turun penumpang untuk meningkatkan efisiensi, serta mengintegrasikan sistem transit lain dengan KCJB guna memfasilitasi perjalanan.

Beragam pendukung seperti restoran dan toko serba ada juga telah dibuka di stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar. Layanan penjualan makanan dan minuman juga tersedia di dalam kereta.

Jalur KCJB yang merentang sepanjang 142,3 km ini mempersingkat perjalanan antara Jakarta, Ibu Kota Indonesia, dan Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, --Kecepatan yang dirancang mencapai 350 km per jam, dari yang semula lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit saja.