Home Internasional Kesaksian Warga Palestina Menceritakan Penyiksaan di Tahanan Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina Menceritakan Penyiksaan di Tahanan Tentara Israel

Gaza, Gatra.com - Warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Jalur Gaza telah menderita penyiksaan. Dua tahanan yang dibebaskan dan seorang petugas medis mengungkapkannya, dikutip AFP pada hari Minggu (24/12). 

Kedua pria tersebut termasuk di antara ratusan orang yang ditahan oleh pasukan Israel karena diduga memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata Hamas, selama serangan darat Israel yang sedang berlangsung di wilayah kekuasaan Hamas yang terkepung.

Tuduhan iu yang dibantah oleh militer.

Israel berusaha untuk mengalahkan Hamas setelah serangan mematikan oleh militan pada 7 Oktober, meluncurkan kampanye militer tanpa henti di Gaza.

“Sekitar 20 pria yang dibebaskan dari tahanan Israel memiliki luka memar dan bekas pukulan di tubuh mereka,” kata Marwan al-Hams, direktur rumah sakit di kota Rafah di selatan, kepada AFP.

Hams mengatakan warga Palestina yang dibebaskan dirawat di rumah sakit Al-Najjar setelah mereka dibebaskan.

Tentara Israel menolak klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional.

“Saat ditahan, para tersangka diberi makanan dan air yang cukup serta diperlakukan sesuai protokol,” kata tentara kepada AFP dalam sebuah pernyataan.

Nayef Ali, 22 tahun, mengatakan bahwa dia ditahan di pinggiran timur Kota Gaza Zaitun, dan kemudian dibawa ke fasilitas penahanan Israel. Dia menunjukkan luka di pergelangan tangannya dan bagian lain dari tubuhnya.

“Mereka (pasukan Israel) mengikat tangan kami di belakang punggung selama dua hari,” katanya.

“Kami tidak diperbolehkan makan atau minum, kami juga tidak diperbolehkan menggunakan toilet,” tambahnya.

“Yang ada hanya pemukulan dan pemukulan,” katanya.

Ali mengatakan para tahanan ditempatkan di daerah sepanjang perbatasan dengan Israel yang “sangat dingin”.

“Mereka menyiram kami dengan air dingin sebelum memindahkan kami ke penjara, dan di sana kami kembali disiksa dan dipukuli,” kata para tahanan.

Khamis al-Bardini, 55 tahun, juga menuduh adanya penyiksaan yang dilakukan tentara Israel, dengan mengatakan bahwa mereka menuangkan “air dingin ke kepala kami sepanjang malam” dan “pemukulan di siang hari.”

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara menghadapi kecaman internasional setelah rekaman video para tahanan yang telanjang dan ditutup matanya, serta tangan terikat ke belakang menjadi viral.

Tentara mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian tahanan di pusat penahanan militer, setelah media Israel melaporkan bahwa beberapa tawanan tewas dalam penjara.

72