Jakarta, Gatra.com - Korps Mahasiswa Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar nonton bareng atau nobar debat Pilpres 2024, di halaman Gedung Pimpinan Pusat GPII, Jumat (22/12) malam.
Gelaran debat ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme yang tinggi dari relawan, mahasiswa, dan masyarakat umum.
"Kami berharap acara ini dapat meningkatkan partisipasi anak muda dalam politik serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai visi dan misi calon wakil presiden," ujar Ketua PP Korps Mahasiswa GPII, Rivaldy.
Rivaldy senang acara nobar yang digelarnya ini berlangsung dengan suasana damai dan hangat. Terlebih, di spot nobar ini dihadiri pendukung maupun relawan paslon berbeda-beda.
Baginya, acara ini bentuk kontribusi nyata dalam mengedukasi masyarakat khususnya anak muda tentang pentingnya peran aktif dalam proses demokrasi.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah turut serta dalam acara Nonton Debat Cawapres 2024. Kami berharap semangat ini terus terjaga hingga momen penting pemilihan mendatang," ujarnya.
Gelaran debat Pilpres 2024 yang digelar GPII ini, berhasil menyuguhkan perbincangan seru dan edukatif di tengah masyarakat. Suasananya penuh semangat, para peserta nobar diberikan kesempatan bertukar pikiran dan mendiskusikan berbagai isu di dalam debat.
Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Syahrul yang juga seorang mahasiswa semester akhir di STAI Sadra berkomentar.
"Kita ini kan maunya Wakil Presiden yang berpengalaman, bukan Wakil Presiden yang karbitan," tuturnya.
Wisnu, salah satu mahasiswa Stikes Husada yang hadir mewakili relawan Anies-Muhaimin menyampaikan pendapatnya tentang paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kelakarnya, di perdebatan kali ini Gibran jangan sampai salah dalam berkata-kata.
"Saya rasa Paslon 02 ini memang harus lebih banyak mengikuti acara debat di luar KPU agar tidak ada kecurigaan seperti ini atau mungkin kalau berani ya adu gagasan saat kampanye di daerah," kata Wisnu dengan nada bercanda.
Sontak, pendukung paslon Prabowo-Gibran pun turut bersuara, mahasiswa Universitas Dian Nusantara, Adih Wijaya menyampaikan pendapatnya tentang Cawapres paslon nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Cak Imin ini kan kakaknya menjabat Menteri Desa Tertinggal, jadi pantas kalau saat ini Cak Iminnya tertinggal," canda Adih yang disambut tawa seluruh peserta.
Meski diiringi dengan berbagai macam tanggapan dan candaan, acara ini tetap berjalan aman dan damai sampai selesai. Ini menunjukan kedewasaan dari masing-masing pendukung paslon yang hadir.