Home Nasional Bersiap Hadapi Debat Ekonomi, Begini Kondisi Usaha Martabak Gibran di Solo

Bersiap Hadapi Debat Ekonomi, Begini Kondisi Usaha Martabak Gibran di Solo

Solo, Gatra.com -  Para calon wakil presiden (cawapres) bakal mengikuti debat soal kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, pajak, dan tata kelola APBN-APBD, investasi, perdagangan, infrastruktur, dan perkotaan, Jumat (22/12). Debat ini bagian dari tahapan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2024 gelaran Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dinilai punya kelebihan untuk tema tersebut. Selain saat ini menjabat Wali Kota Solo, Gibran juga dikenal sebagai pengusaha khususnya di lini kuliner. Gibran sebelumnya populer sebagai penjual martabak manis dengan merek Markobar 1996.

Gara-gara usahanya ini, Gibran bahkan disebut sebagai pengusaha martabak. Sejak jadi wali kota, bisnis ini disebut-sebut telah dialihkan ke adiknya, Kaesang Pangarep.

Diambil dari kependekan nama Martabak Kota Barat, Markobar dimiliki oleh Arif Setyo Budi yang dikembangkan pada 2014 dari usaha martabak ayahnya sejak 1996. Pada 2015, Gibran bergabung sebagai mitra dalam bisnis martabak aneka topping ini.

Di akun Instagram @markobar1996, foto Gibran kerap digunakan sebagai sarana promosi. Misalnya pada unggahan yang disematkan untuk penawaran kerja sama, wajah Gibran muncul pada sosok kartun anak-anak seperti Teletubies dan Upin Ipin yang juga pernah dijadikan foto profil Gibran di akun media sosialnya.

Foto Gibran juga muncul di unggahan @markobar1996 yang lain seperti saat memberi ucapan Hari Sumpah Pemuda dan dijadikan meme untuk promosi. Pada unggahan 21 November lalu misalnya, meme soal ekspresi bingung makan siang beserta ajakan ke Markobar, dijawab dengan foto Gibran tengah tersenyum bersama balon kata “Good Choice, Bro! Hehehe…”

Markobar memiliki waralaba di sejumlah kota. Di akun tersebut, Markobar disebut memiliki 4 gerai di Jakarta, 2 di Bandung, dan masing-masing 1 gerai di Makassar, Surabaya, dan Semarang. Di Solo, disebut ada 3 lapak yakni di Jalan Dokter Moewardi, di dalam Transmart Pabelan, di Jalan Urip Sumoharjo, dan HTC Solo Baru.

Saat disambangi wartawan sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (22/12), gerai Markobar 1996 yang berlokasi di depan Transmart Pabelan ini tertutup rapat dari area depan. Gerai yang memiliki pintu kaca selebar lima meter ini dikunci dengan rantai yang melingkari gagang pintunya.

Namun saat wartawan datang sekitar pukul 13.00 WIB, gerai ini buka dan dapat diakses dari area dalam gedung Transmart. Seorang pegawai yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa selama tiga bulan selama pelaksanaan Piala Dunia U-17, ia melayani penjualan di Markobar Transmart, Pabelan.

”Di sini cuma tiga bulan aja karena Piala Dunia U-17 aja. Soalnya yang (cabang) Kota Barat disuruh tutup dulu karena dipakai Piala Dunia. Setelah ini balik lagi ke Kota Barat,” katanya. Markobar Transmart ini masih dipromosikan di Instagram Markobar setidaknya 6 hari lalu. 

Selama berjualan di Transmart, dalam sehari gerai ini hanya menjual sekitar 1-2 kota saja. ”Agak ramai pas weekend, Sabtu atau Minggu pas Transmart-nya juga ramai,” katanya.

Adapun gerai lain yang berlokasi di Hartono Trade Center (HTC) Solo Baru, Sukoharjo, sudah tutup permanen selama beberapa waktu terakhir. Gerai yang dibuka di tahun 2017 ini sempat dikunjungi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, pada 19 Januari 2017 lalu.

Salah seorang pegawai di HTC bernama Hario mengatakan bahwa Markobar HTC pindah ke lokasi lain. Namun ia tidak tahu lokasinya di mana. ”Katanya pindah, tapi saya enggak tahu di mana,” katanya.

Sementara outlet Markobar Kotagede di Jalan Urip Sumoharjo hingga saat ini tidak diketahui lokasinya di mana. Salah seorang petugas parkir  bernama Agus mengatakan, selama ini tidak pernah ada Markobar di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo.

Dirinya yang sudah menjadi juru parkir lebih dari lima tahun tersebut mengatakan hanya ada satu penjual Martabak di Jalan Urip Sumoharjo, yakni Martabak Bangka. ”Kalau Markobar enggak pernah ada di sini, adanya di Kota Barat. Enggak tahu juga kalau di dalam Pasar Gede, tapi setahu saya enggak ada,” ujarnya.

Di sisi lain, saat ini hanya ada satu Markobar yang tetap beroperasi, yakni di outlet Kota Barat. Saat ditinjau ke lokasi sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis (21/12), gerai Markobar di sini lebih minimalis.

Outlet ini berada di sentra kuliner bersama pedagang kaki lima (PKL) lain. Ada sekitar tiga orang pegawai yang terlihat sedang membereskan barang dagangannya. Saat wartawan ingin membeli, mereka mengatakan tutup. ”Sudah tutup mbak, kalau bukanya biasanya jam 5 sore,” katanya.

Wartawan juga telah menghubungi akun @markobar1996 dan nomor Whatsapp yang tertera di sana untuk menanyakan perkembangan usaha ini. Namun belum ada tanggapan dari pengelola Markobar 1996.

Selain Markobar, usaha kuliner lain milik Gibran adalah Mangkokku. Namun sejak mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo, bisnis ini sudah diserahkan juga ke Kaesang Pangarep. Di Solo, cabang Mangkokku berada di Persis Store, toko klub sepakbola Persis Solo,  di Jalan Menteri Supeno Nomor 10 Manahan, Solo.

Selama buka, cabang ini juga tidak pernah dikunjungi Gibran. Hanya sesekali kali Kaesang berkunjung bersama istrinya, Erina Gudono, untuk berbelanja bersama personel Persis Solo. Pengelolaan Mangkokku di cabang ini juga berada di bawah Manajemen Persis.

”Kalau di sini biasanya ramai pas ada pertandingan aja. Termasuk saat Piala Dunia U-17 kemarin, lumayan ramai,” kata pegawai yang sedang berjaga.

Sebelumnya sejumlah bisnis Gibran juga dikabarkan berguguran. Usaha-usaha itu juga berbasis aplikasi di lini kuliner dan minuman, antara lain Ternakopi, Goola, Siap Mas, dan Madhang.

 

 

 

 

 

148