Karanganyar, Gatra.com-Tim Kampanye Daerah (TKD) pemenangan Capres Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tengah membidik tambahan suara dari calon pemilih yang belum menentukan sikap. Jumlahnya cukup signifikan, yakni 34,7 persen. Persentase tersebut cukup banyak dari kalangan Nahdhatul Ulama (NU).
Koordinator juru bicara TKD Prabowo Gibran Jawa Tengah Sriyanto Saputro mengatakan angka pemilih bimbang atau undecided voters di wilayah Jawa Tengah sedang digarap timnya. Hasil identifikasinya menyebut mereka dulunya pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 yang sebagian wait and see di saat-saat terakhir jelang pemungutan suara, dalam menentukan pilihan. Sebagian lagi golput saat Pilpres 2019. Mereka berusia antara 42-55 tahun.
“Mayoritas bekas pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin. Mereka masih bimbang mau milih siapa di Pilpres 2024. Mereka ini akan kita garap agar memilih Prabowo-Gibran. Termasuk mereka yang golput,” katanya di Konsolidasi TKD Prabowo-Gibran Kabupaten Karanganyar, Jateng yang berlangsung di Gedung Teater Bhineka Tunggal Ika, Jumat (22/12).
Konsolidasi ini dihadiri para elite parpol pendukung dan pengusung Prabowo-Gibran di Karanganyar. Diantaranya Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan Partai Gelora.
TKD Prabowo-Gibran Jateng mencermati lagi, ternyata undicided voters tersebut kebanyakan keluarga besar NU. Berbagai strategi mendekati NU Jawa Tengah sudah disiapkannya. Seluruh caleg, struktural partai, simpatisan maupun relawan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Jawa Tengah diminta mempromosikan Prabowo-Gibran ke NU. Sriyanto yang juga nyaleg DPR RI dapil IV Jawa Tengah ini bahkan berencana memakai atribut nyantri agar menggaet simpati kalangan itu.
“Kalau perlu saya pakai sarung saat kampanye,” katanya sambil berkelakar.
Hasil survei tersebut, lanjutnya, otomatis mematahkan anggapan massa umat Islam condong memilih ke paslon presiden wakil presiden tertentu.
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Juliyatmono mendorong mesin politik KIM dijalankan supaya Prabowo-Gibran menang di satu putaran Pilpres 2024. Menurutnya, benefit bakal dirasakan bangsa ini berkat penghematan anggaran pemilu.
“Satu putaran saja. Mempersembahkan uang negara uang bisa dihemat untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan perolehan suara Pilpres di Jawa Tengah menjadi penentu kemenangan Prabowo-Gibran. Mengingat, jumlah pemilih di Jawa Tengah pada pemilu 2029 sebanyak 27.896.902 orang atau terbanyak ketiga dari 35 provinsi di Indonesia.
Mantan Bupati Karanganyar ini mengklaim TKD Jawa Tengah mengantongi suara mayoritas untuk Capres Cawapres nomor urut dua itu di 15 kabupaten/kota.
“Target kami Prabowo-Gibran menang dengan perolehan minimal 50 persen plus satu di Jawa Tengah. Ini pentingnya menguasai Jateng untuk memenangkan Pilpres,” katanya tanpa mau menyebut 15 kabupaten/kota lumbung suara Prabowo-Gibran di Jateng.