Karanganyar, Gatra.com - Komoditas bawang merah, bawang putih, serta gula pasir mengalami kenaikan harga secara signifikan menjelang Natal dan tahun baru. Sedangkan beras medium meski di atas harga eceran tertinggi (HET), namun diprediksi stabil.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) Kabupaten Karanganyar, Jateng mencatatnya dalam inspeksi mendadak di Pasar Karangpandan dan Pasar Tawangmangu. Di dua pasar induk itu, tim yang beranggota Dispertan PP, Bagian Perekonomian Setda, Kepolisian, dan Dinas Perdagangan mencatat bawang merah mengalami kenaikan harga tiap hari.
Per Kamis (21/12), harganya Rp30 ribu dari sebelumnya Rp16 ribu pada pekan lalu. Sedangkan bawang putih Rp32 ribu dari harga pekan lalu Rp22 ribu.
Tim juga mencatat harga beras medium Rp13.500 atau lebih tinggi dari HET Rp9.900 per kilo. Hanya saja grafik harga beras medium landai.
Sedangkan harga cabai berangsur normal, meski tergolong masih mahal. Saat ini, per kilo cabai rawit Rp75 ribu dari sebelumnya menyentuh Rp90 ribu. Kenaikan harga terlihat pada komoditas gula pasir, yakni Rp16.500 dari HET Rp14.500 per kilo.
“Harga beras stabil terus segitu meski di atas HET. Sampai tahun depan prediksinya sama. Hanya saja ada beberapa komoditas harganya naik terdampak El Nino seperti gula pasir. Impornya terlambat dan negara penghasil yang kemarin terdampak Al Nino,” kata Budi Sutrisno, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar selaku Koordinator Tim Sidak.
Tim mendapati harga daging ayam potong Rp30 ribu per kilo atau turun. Hal ini disebabkan produktivitas meningkat tapi permintaan kurang bagus. Adapun harga telur berada di batas aman, yakni Rp26.500 per kilo.
Secara umum, semua komoditas tersedia di pasaran, masyarakat tak perlu menyetok di luar batas kebutuhan harian. Dikhawatirkan, panic buying jelang Nataru justru berdampak kurang bagus.
“Di lima hari jelang Natal dan 10 hari jelang tahun baru, komoditas tersedia. Harganya bervariasi. Ada yang tren naik dan tren turun. Misalnya ada kondisi kelangkaan, kami siap menggelar operasi pasar bersama bulog,” katanya.
Ika, pedagang bumbu dapur Pasar Karangpandan mengaku permintaan cabai rawit tergolong normal. Meski harganya berangsur turun, tak banyak yang menikmati. Hanya pelaku UMKM kuliner.
"Cabainya banyak dibeli oleh pelaku usaha. Sedangkan rumah tangga biasa saja belinya. Lagian sekarang sudah panen.
Ia mengatakan bawang merah dan bawang putih sudah ganti harga. Kenaikan harganya tak wajar.