Bogor, Gatra.com - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), di Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12).
Said Iqbal mengapresiasi sikap FSPMI yang memutuskan mendukung Partai Buruh di Pileg dan Pilpres 2024.
"FSPMI adalah salah satu aktor utama di dalam Partai Buruh, karena keputusannya akan menentukan kemenangan Partai Buruh," ujar Said Iqbal.
Di kesempatan ini, Said Iqbal juga mengungkapkan barisannya ada dua opsi arah Partai Buruh di Pilpres 2024 dan akan diputuskan di dalam rapat presidium Partai Buruh. Opsi pertama, Partai Buruh tidak akan mencalonkan, mendukung, atau memilih capres manapun.
"Ada beberapa alasan mengapa pada putaran pertama tidak mencalonkan. Yaitu, tidak ada satu pun capres-cawapres melakukan kontrak politik dengan Partai Buruh. Kami, haram hukumnya berkoalisi dengan partai yang mengesahkan UU Omnibus Law," katanya.
Mengingat seluruh parpol koalisi pendukung paslon baik nomor 1, 2 dan 3, dianggap terlibat pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Maka langkah politik Partai Buruh tidak berkoalisi dengan parpol pengusung kandidat Pilpres 2024.
Namun, yang akan dilakukan Partai Buruh adalah mendukung Capres-Cawapres secara personal bukan dengan koalisi dengan parpol. Masalahnya, hingga saat ini tidak ada capres yang bersedia melakukan kontrak politik dengan Partai Buruh.
"Jadi, agak berat bagi kami memutuskan siapa capres dan cawapres di putaran pertama ini, karena keberpihakannya kepada Partai Buruh, tidak ada. Bisa dibuktikan dengan tidak adanya satu pun dukungan terhadap perjuangan upah kaum buruh," tantangnya.
Sementara, lanjutnya, seluruh paslon di Pilpres 2024, ketika diundang oleh pengusaha melalui Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) maupun Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), mereka berbondong-bondong datang. Tetapi, ketika Partai Buruh menggundang para capres dan cawapres itu tidak ada satupun bersedia untuk hadir.
Menurut Said Iqbal hal ini menunjukkan keberpihakan kepada pemilik modal. Semua paslon capres dan cawapres lebih kepada pemilik modal, tetapi sangat kurang perhatian kepada buruh.
Padahal, katanya, jumlah buruh menurut survei nasional Badan Pusat Statistik (BPS) itu sebesar 57 juta jiwa. Partai Buruh, bila mana mendukung capres dan cawapres akan menyumbangkan suara 6,5 juta orang atau suara, sampai 10 juta.
"Kalau ada yang didukung Partai Buruh pasti akan memberikan kemenangan lebih," katanya.
Sehingga, lanjutnya, muncullah opsi kedua degan memberikan dukungan kepada paslon Pilpres 2024 di putaran kedua. Klaimnya, Partai Buruh di survei internalnya memiliki elektabilitas sebesar 3,19%.
"Mudah-mudahan di survei kedua ini, kami berkeyakinan angkanya 4,2%. Partai Buruh lolos di Parliamentary Threshold, kita akan umumkan segera. Survei internal oleh lembaga independent, 4,2%," katanya.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz menjelaskan bahwa di Rapimnas kali ini, pihaknya siap mengikuti arahan Partai Buruh di Pemilu 2024. Pasalnya, FSPMI merupakan salah satu oranisasi pendiri Partai Buruh.
"Yang pertama soal Capres dan Cawapres 2024. Tentu kami akan bersama-sama dengan partai Buruh dan kami akan ikut dengan partai Buruh," Riden, di acara Rapimnas sekaligus deklarasi FSPMI untuk Pilpres 2024 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12).
Di Rapim ini, katanya, pihaknya akan melakukan konsolidasi seluruh anggota se-Indonesia untuk memastikan pemenangan Caleg dari Partai Buruh. Saat ini, pihaknya sedang meracik pemenangan di Rapimnas ini. Upaya pemenangan ini, akan didukung anggota, sekaligus keluarga dari anggota FSPMI.
Kemudian, pihaknya terus menggelorakan dan akan memperjuangkan isu-isu perburuhan sebagaimana yang selama ini kami lakukan bersama Partai Buruh.
"Dengan demikian, saya ingin mengatakan FSPMI dengan jumlah anggota berserta keluarganya 1,2 juta itu pasti akan bersama-sama Partai Buruh. Dan perlu diketahui, anggota kami dari FSPMI banyak Caleg DPR RI, DPRD Kabupaten Kota se-Indonesia dan juga ada dua anggota kami yang juga caleg dari DPD RI, satu dari DKI Jakarta dan yang kedua DPD RI Jawa Barat," sebutnya.
Sekaligus, di Rapimnas ini juga diputuskan untuk memenangkan Caleg-Caleg dari Partai Buruh. Pasalnya, Rapimnas adalah keputusan tertinggi di organisasi kami di antara Kongres.
"Kami punya yel-yel Buruh bersatu tak bisa dikalahkan. Buruh berkuasa rakyat sejahtera. Itu komitmen kami," ucapnya.
Sementara, di acara tersebut FSMI mendeklarasikan diri untuk mendukung, memilih, dan bekerja keras memenangkan Partai Buruh di Pemilu 2024.
"Memenangkan Partai Buruh Nomor Urut 6, Lolos Parlementary Treshold 4 persen pada Pemilu 14 Februari 2024," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSPMI Sabilar Rosyad.
Pihaknya, siap meloloskan dan memenangkan Caleg DPR, DPRD Provinsi maupun Kabupaten dan Kota dari unsur FSPMI untuk olos menjadi Anggota Legislatif dari Partai Buruh.
"Meloloskan atau memenangkan Calon DPD RI Wilayah DKI Jakarta atas nama Endang Widuri dan DPD RI Wilayah Jawa Barat atas nama A. Taufik Hidayat dari unsur Organisasi FSPMI Lolos/terpilih menjadi Anggota DPD RI," ungkapnya.
Termasuk, mendukung dan memilih Capres dan Cawapres sesuai dengan keputusan Partai Buruh, bukan partai yang lain. Terakhir, dalam memilih Capres dan Cawapres, akan dilakukan sesuai dengan keputusan Partai Buruh.
"Termasuk, bersama-sama Partai Buruh Memperjuangkan isu-isu perburuhan dan kesejahteraan kaum buruh," tegasnya.
Diketahui, deklarasi ini ditandatangani oleh Pimpinan DPP FSPMI atas nama atau mewakili seluruh pengurus, dan anggota beserta keluarganya FSPMI di seluruh Indonesia, untuk diumumkan kepada publik dan disampaikan kepada Partai Buruh, serta dijalankan oleh buruh-buruh yang menjadi pengurus dan anggota FSPMI.