Kota Tarakan, Gatra.com -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menghadiri Tabligh Akbar Muslimat NU Tarakan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-95 di Tarakan di Convention Hall Badan Penghubung Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) Kota Tarakan, Senin (18/12).
Di hadapan ribuan anggota Muslimat NU Tarakan yang hadir, Khofifah berharap para ibu-ibu Muslimat NU akan menjadi kekuatan moderasi dan persatuan bangsa di antara seluruh elemen Bangsa.
Hal ini karena ibu-ibu Muslimat NU bisa membangun moderasi dan toleransi sesuai konsep pemahaman Ahlussunnah wa jama'ah yang meliputi At Tawassuth (moderat); at tasamuh (toleran) at tawazun (keseimbangan) serta i'tidal (adil).
"Maka saya berharap bahwa fungsi Muslimat NU sebagai organisasi sosial keagamaan menjadi elemen yang bisa membangun moderasi dan toleransi ini akan terus bisa dibangun. Itulah kenapa kami hadir di sini karena kekuatan Muslimat NU sesungguhnya sebagai penguat bagaimana perempuan bisa jadi juru damai di semua lini," katanya.
Khofifah mengatakan, Hari Ibu sendiri diinisiasi oleh semangat perempuan untuk membersatukan ibu-ibu di Indonesia dengan kekuatannya yakni persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu harus diingat bahwa kapanpun, ibu-ibu harus jadi kekuatan pemersatu bangsa karena para ibu memiliki kekuatan untuk itu.
"Muslimat NU ini merupakan organisasi yang anggotanya kurang lebih 32 juta orang di Indonesia. Kemudian juga ada anggota Muslimat NU di 12 Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) di berbagai negara. Maka ibu-ibu Muslimat NU punya kekuatan untuk jadi pemersatu dan juru damai," katanya.
"Selamat Hari Ibu, semoga para ibu selalu dirahmati Allah SWT. Semoga Allah melimpahkan keberkahan, keselamatan, kesuksesan bagi anak-anak kita, menjaga keluarga kita dan Allah ampuni dosa-dosa kita," imbuhnya.
Terkait perdamaian ini, bahkah Khofifah pada Agustus lalu menerima penganugerahan Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International. Minhaj ini merupakan organisasi Islam internasional yang berdiri sejak tahun 1980 dengan keanggotaan dari 93 Negara di seluruh dunia.
"Alhamdulillah kami mendapat penghargaan sebagai perempuan yang bergerak untuk membangun perdamaian di berbagai lini," kata Khofifah.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini turut diserahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina dari PW Muslimat NU Kaltara dan PC Muslimat NU Tarakan. Bantuan tersebut masing-masing sebesar Rp. 25 juta atau total Rp. 50 juta.
Terkait bantuan ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa sebelumnya pada tahap pertama Muslimat NU telah menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi Palestina sebesar Rp. 766,5 juta. Bantuan tersebut diserahkan melalui LAZISNU.
"InsyaAllah nanti tahap kedua akan kembali kami serahkan pada 20 Desember mendatang melalui LAZISNU. Untuk tahap kedua ini sudah terkumpul sekitar Rp. 1,7 Miliar Kalau ditambah Rp. 50 juta dari Kaltara dan Tarakan ini maka sudah sekitar Rp. 1,75 Miliar," katanya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada para ibu-ibu Muslimat yang hadir tidak hanya dari PC Muslimat Tarakan tapi juga dari PC Muslimat lain yang ada di Kaltara. Ia berharap pertemuan ini memberikan penguatan silaturahmi yang akan memberikan keberkahan sehat, manfaat, dan barokah.
"Hari ini Allah mengumpulkan kita semua dalam Tabligh Akbar ini. Dan ini menjadi bagian dari Muhasabah akhir Tahun 2023.
Sekaligus apresiasi bagi para ibu yang perannya luar biasa. InsyaAllah setiap perjalanan Muslimat NU memberikan penguatan, membangun kehidupan kedamaian, kehidupan yang penuh silaturahim dan memberikan keberseimbangan antara habluminallah dan habluminnannas," katanya.
"Untuk itu, kenapa kita semua ber-muslimat salah satu referensinya adalah ayat yang artinya, Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Dimana orang yang bertakwa akan masuk surganya Allah secara berombongan," tegasnya.
"Warga Muslimat NU mau masuk surga mau ikut rombongannya siapa? Tentunya pendiri NU KH. Hasyim Asy'ari. Beliau Hadratussyaikh juga pernah menyampaikan siapa yang mau berjuang di NU maka dia dan keluarganya akan saya akui sebagai santriku," imbuhnya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kaltara Dr. Bustan mewakili Gubernur Kaltara mengapresiasi pelaksanaan Tabligh Akbar memperingati Hari Ibu ke-95 yang diaelenggarakan PC Muslimat NU Kota Tarakan.
Menurutnya, tema yang diangkat yakni 'Muslimat NU Berkhidmat untuk NKRI Dalam Mengawal Moderasi' sangat penting. Bahwa moderasi penting untuk mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama. Apalagi Indonesia dan Provinsi Kaltara sebagai sebuah daerah majemuk yang terdiri dari berbagai ras, suku, dan agama.
"Moderasi beragama penting pasalnya manusia memiliki kecenderungan bias kognitif seperti ego sentrik. Untuk itu Tabligh Akbar ini penting untuk mengingatkan dan meningkatkan ketaqwaan," katanya.
"Semoga dari Tabligh Akbar ini kita mendapat keberkahan dari Allah SWT. Terimakasih Muslimat NU semoga bisa memberikan sumbangsih pada persoalan sosial kemasyarakatan terutama terkait kaum perempuan," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Tarakan Siti Laela Al Khafidzah mengatakan Muslimat NU merupakan organisasi sosial keagamaan yang sangat potensial, baik sebagai obyek dan subyek di tengah kehidupan masyarakat khsusunya di Kota Tarakan.
"Sebagai Muslimat NU kami selalu tawadu' kepada masyayikh, kyai, pimpinan sesuai prinsip dalam Ahlussunah wal Jamaah. Kami baik PC, PAC maupun Ranting Muslimat NU se-Kota Tarakan juga selalu menyelenggarakan ziarah, yasinan dan hampir setiap hari mengumandangkan sholawat di Kota Tarakan," katanya.
"Tiada hari tanpa lantunan sholawat. Semoga ini membawa keberkahan bagi kota Tarakan dan Kota Tarakan selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga Bu Khofifah juga diberikan kemudahan dan kelancaran," pungkasnya.