Jakarta, Gatra.com - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengklaim, calon presiden (capres) Prabowo Subianto tidak memahami betul apa visi misi yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aria menjelaskan, hanya partai pengusung yang dapat memahami visi misi Presiden Jokowi yang disusun dengan nama Nawacita ini.

Menurut Aria, pemahaman PDIP atas visi misi Jokowi terjadi karena partai ikut mengusung Nawacita ini pada tahun 2014 lalu atau periode pertama Jokowi menjabat sebagai Presiden.

“Pak Prabowo mulai (dekat dengan Jokowi) baru sejak 2019 ke 2024. Dan, mungkin juga tidak mengerti betul tentang narasi besar pembangunan ekonomi jokowi. ini perlu kami sampaikan,” ucap Aria Bima dalam konferensi pers di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (18/12).

Melihat konstelasi politik yang ada, Aria Bima mengatakan, PDIP sebagai partai pengusung Jokowi, akan tetap mendukung program-program Presiden hingga akhir masa tugasnya pada November 2024 nanti. Meski demikian, Aria menyebut, tidak semua visi misi atau kebijakan pemerintah akan dinegasikan.

“Karena, mandat rakyat kepada partai pengusung pak Jokowi itu tetap sampe November 2024. Kita tetap dukung penuh dalam konteks politik anggaran kemarin, juga di pengawasan,” kata Ketua Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud ini.

Baik TPN maupun capres-cawapres yang mereka usung, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md juga kerap kali menjelaskan kalau mereka akan melanjutkan program-program yang sudah dimulai oleh Presiden Jokowi. Namun, Ganjar-Mahfud juga menegaskan, apapun yang mereka nilai kurang baik di pemerintahan saat ini akan diperbaiki jika mereka mendapat mandat rakyat untuk memimpin Indonesia.