Gaza, Gatra.com - Sedikitnya 47 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan udara Israel selama beberapa jam terakhir, yang menargetkan rumah-rumah warga sipil di kota Jabalia, utara Jalur Gaza, dan di Deir el- Kamp pengungsi Balah di provinsi tengah Gaza, pada hari Minggu (17/12).
Wafa Palestina melaporkan menurut sumber lokal perkembangan ini menandai 72 hari kampanye genosida Israel, yang menargetkan daerah kantong yang terkepung, yang sejauh ini mengakibatkan pembunuhan tragis terhadap sedikitnya 19.000 warga Palestina. Sebagian besar adalah warga sipil tak berdosa, termasuk hampir 8.000 anak-anak. Agresi juga mengakibatkan lebih dari 80 persen penduduk Gaza mengungsi.
Sumber tersebut melaporkan bahwa kru pertahanan sipil dan ambulans mengambil jenazah 35 korban sipil dan setidaknya 90 orang terluka, setelah serangan udara Israel menghancurkan kediaman keluarga Shehab di Jabalia, dan banyak yang masih terjebak di bawah puing-puing.
Baca Juga: Salah Sasaran, Tiga Sandera Warga Israel Ditembak Mati Tentaranya Sendiri di Gaza
Secara bersamaan, pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di kamp pengungsi Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, yang menyebabkan pembunuhan sekitar 12 orang dan menyebabkan banyak lainnya terluka. Banyak dari korban jiwa adalah warga pengungsi yang mencari perlindungan di kamp tersebut.
Lebih jauh ke selatan, artileri Israel menembakkan peluru—yang untungnya tidak meledak—di sekitar Rumah Sakit Nasser di kota Khan Yunis, yang mengakibatkan setidaknya dua pemuda terluka.
Selain itu, pasukan angkatan laut Israel menargetkan beberapa wilayah di utara Khan Yunis dan garis pantai baratnya.
Agresi Israel yang sedang berlangsung telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi penduduk Palestina khususnya di Jalur Gaza, dengan korban jiwa, terutama di kalangan anak-anak yang tidak bersalah dan petugas kesehatan, yang terus bertambah setiap saat.