Jakarta, Gatra.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai bahwa terdapat beberapa alasan yang menjadikan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tetap mempertahankan tingkat elektabilitas yang tinggi meskipun jarang melakukan kampanye.
Menurutnya, hal ini terutama dipengaruhi oleh keaktifan dan agresivitas gerakan pasangan ini. Prabowo-Gibran dinilai lebih masif bergerak dari sisi infrastruktur politik.
“Secara postur kekuatan juga memang relatif lebih besar,” kata Umam saat dihubungi pada Jumat (15/12).
Baca Juga: Giat Relawan dan Capres Prabowo Terus Terlaksana di Masa Kampanye
Umam menjelaskan bahwa faktor ini tidak terlepas dari dukungan sebanyak sembilan partai politik terhadap pasangan tersebut. Kesembilan partai tersebut meliputi Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat, serta Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Umam menjelaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran juga didukung oleh jaringan relawan, termasuk kelompok relawan yang sebelumnya mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan turut berkontribusi pada kemenangan Jokowi dalam Pemilu 2019.
Hal itu sehingga menurutnya berdampak pada dominasi yang juga lebih besar Faktor lainnya adalah pengaruh dari Presiden Jokowi. Prabowo secara berulang kali menyatakan niatnya untuk melanjutkan program-program Jokowi dan berperan sebagai bagian dari "tim Jokowi".
Umam menyatakan jika dari kubu Prabowo-Gibran tidak perlu melakukan kampanye secara berlebihan, karena kubu nomor urut 1 memiliki narasi yang kontra, sementara kubu nomor urut 3 memiliki narasi yang agak bimbang.
Di satu sisi, mereka bersikap kritis, sedangkan di sisi lain mereka mendukung keberlanjutan. Relatif lebih mudah bagi publik untuk memahami bahwa keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi lebih konsisten terlihat di kubu nomor urut 2.
Baca Juga: Semakin Solid! Pertahanan dan Keamanan Negara Akan Jadi Program Prioritas Prabowo-Gibran
Dalam hasil survei terbaru dari Litbang Kompas, Prabowo-Gibran menduduki posisi puncak dengan tingkat elektabilitas sebesar 39,3 persen. Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempati posisi kedua dengan perolehan 16,7 persen, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan 15,3 persen.
Indometer: Bisa Jadi Hanya Satu Putaran
Hasil survei Indometer menyebut kemenangan dalam pesta demokrasi masih dipegang oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa kedua tokoh tersebut memiliki elektabilitas sebesar 50,8 persen.
“Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mulai stabil pada kisaran 50 persen lebih, sehingga dipastikan Pilpres berjalan hanya satu putaran,” jelas Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta pada Sabtu (16/12).
Leonard menyatakan bahwa dukungan terhadap Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode awal saat keduanya mulai dipasangkan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemilih Prabowo-Gibran menurutnya juga semakin solid dan sulit untuk beralih.
Survei Indometer yang dilakukan pada tanggal 1-7 Desember 2023 melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode survei bertingkat (multistage random sampling). Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.