Yogyakarta, Gatra.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar program untuk menyiapkan kader mudanya menjadi pelopor pembangunan dan transformasi masyarakat.
Sekitar 200 kader muda dalam 10 kelompok belajar akan dikenalkan dengan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah, mabadi’ khoiro ummah, dan remaja keren qur’ani.
Melalui Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, program 'Peningkatan Kapasitas Kaum Muda NU untuk Turut Serta Mewujudkan Anak-anak dan Remaja Indonesia yang Kreatif, Tangguh dan Adaptif' dihelat bersama Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), Satgas GKMNU DIY, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) DIY.
Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kesejahteraan Keluarga (Pusdeka) UNU Yogyakarta, Rindang Farihah, menyampaikan program ini didesain khusus sesuai kebutuhan anggota IPNU dan IPPNU, anak-anak dan remaja.
Selama pelatihan yang digelar mulai Sabtu (16/12) sampai Minggu (17/12) besok, mereka akan dilatih kemampuan berpikir kritis dengan perspektif qur’ani, mengenali diri sendiri, mengenali macam-macam emosi diri sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat ketika menghadapi persoalan.
"Mereka juga dibekali ketrampilan analisis sosial, pengorganisasian, kepeloporan agar mereka siap menjadi agent of change," katanya, Sabtu sore.
Program diharapkan mampu mewujudkan generasi muda unggul dan profesional untuk kemaslahatan Indonesia melalui pemahaman dan praktek nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah dan Mabadi’ Khoiro Ummah sejak dini.
"Selain belajar nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah, mabadi’ khoiro ummah, dan remaja keren qur’ani, anak-anak dan remaja ang terlibat dalam program ini juga dibekali dan dikuatkan mengenai perspektif dan praktik kesetaraan gender, dan inklusi sosial," kata Direktur Center for GESI Winwin Rohmawati.
Satgas GKMNU DIY, Rika Iffati Farihah, menyatakan program ini merupakan bagian penting dari proses kaderisasi agar anak muda Indonesia menjadi generasi tangguh, berperspektif gender, inklusif dan kreatif yang siap membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Ketua PW IPNU DIY, Didi Manarul Hadi, menyampaikan program ini sangat strategis untuk mengawal anak muda NU sejak usia sekolah dasar dalam menjawab tantangan zaman, serta mendorong untuk melakukan transformasi terhadap realitas peradaban hari ini dan masa depan.
"Ini yang dibutuhkan anak muda Indonesia yang hari ini sedang menghadapi bonus demografi, supaya anak muda mampu berinovasi, produktif, dan menjadi pelopor dalam membangun bangsa menuju Indonesia emas 2045," jelasnya.
Adapun Wakil Ketua PWNU DIY, Amin Fauzan, menyebut agenda ini sesuai tema satu abad NU adalah Merawat Jagad dan Membangun Peradaban.
"Ini harus digaungkan seluruh pengurus, banom dan jama’ah NU. Membangun peradaban selama ini identik dengan dunia. Harusnya imbang dunia dan akhirat sebagai gerakan Mabadi’ Khoiro Ummah," tuturnya.