Ramallah, Gatra.com - Jumlah korban tewas akibat agresi Israel yang menghancurkan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, meningkat menjadi sedikitnya 18.897 orang, dengan lebih dari 55.000 orang terluka.
Kementerian Kesehatan mengatakan dalam update dikutip Wafa Palestina, Jumat malam, (15/12).
Kementerian mengatakan dalam pernyataan pers bahwa jumlah korban yang terdokumentasi di Jalur Gaza telah mencapai 18.700 orang, sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat juga melonjak menjadi 286 orang. Selain itu, masih kata kementerian, 51.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 3.430 lainnya di Tepi Barat.
Kementerian menjelaskan bahwa sektor kesehatan di Gaza sedang menghadapi krisis yang parah, karena puluhan pusat kesehatan berhenti beroperasi karena pemboman yang terus menerus berlangsung dan kekurangan bahan bakar.
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 60% rumah di Gaza telah hancur, termasuk lebih dari 56.000 unit hancur total dan 224.000 unit hancur sebagian. Penghitungan akhir unit dan bangunan yang hancur masih belum tersedia, karena serangan udara Israel yang sedang berlangsung.
Menurut pernyataan itu, ada kecenderungan pasukan pendudukan Israel menargetkan rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans, dan tim medis di Tepi Barat.
“Pendudukan telah meningkatkan serangan terhadap rumah sakit, mengepung dan menggerebek rumah sakit, serta menyerang ambulans dan menahan korban luka,” katanya.
Serangan pemukim terus berlanjut, dengan 308 insiden tercatat sejak pecahnya agresi terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober. Serangan-serangan ini mengakibatkan korban luka dan kerusakan properti milik warga Palestina.
Selain itu, setidaknya 143 keluarga Palestina, yang terdiri dari 1.014 orang, termasuk 388 anak-anak, telah mengungsi di tengah kekerasan yang dilakukan pemukim dan pembatasan akses.